Thirteen

1.3K 170 5
                                    

Dahi Yoshi mengerut melihat layar televisi yang ada di depannya. Ia sedang menonton siaran berita terkini dengan sebuah apel di tangannya.

Keadaan apartemennya sepi karena Hyunsoo belum pulang dari kampus. Jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat seperempat malam hari. Sebelumnya Hyunsoo sudah mengabari Yoshi bahwa gadis itu akan pulang terlambat karena ada tugas kelompok.

Yoshi mengangkat kakinya ke atas sofa yang ia duduki. Mulutnya tak berhenti mengunyah buah apel milik Hyunsoo yang ia temukan di kulkas.

Mata Yoshi menyipit, berfikir keras setelah mendengar berita yang baru saja ditampilkan. Bagaimana bisa ada pembunuhan di sekitar apartemennya? Padahal seingatnya, dua hari belakangan ia mengurung diri dan beristirahat di apartemennya karena merasa lelah bekerja.

Tangan kiri Yoshi terulur untuk meraih ponsel yang berada di atas meja. Ia mencari satu kontak yang sering ia hubungi. Setelahnya, menempelkan ponselnya di telinga menunggu jawaban dari seberang.

"Ada apa-"

"Apa kau benar-benar mengawasinya?"

Ucapan lawan bicara yang disela oleh Yoshi tanpa adanya kata sapaan terlebih dahulu, membuat pemilik kontak yang Yoshi hubungi bingung.

"Ya. Bahkan badanku terasa pegal karena sering berjaga-jaga di kursi tunggu lobi ini," jawab orang itu mendapatkan satu helaan nafas dari Yoshi.

"Kau yakin? Apa kau yakin dia tak pernah lolos dari pengawasanmu?" Tanya Yoshi lagi merasa tak puas dengan jawaban yang ia terima.

Hening sejenak sebelum orang itu membalas, "ya. Kau tenang saja. Semua akan baik-baik saja,"

Yoshi memejamkan matanya untuk beberapa saat. Padahal niatnya ingin beristirahat di rumah, namun siapa sangka suatu tragedi terjadi dan mengusik ketenangannya.

"Tolong berfikir dahulu sebelum melakukan apapun. Aku tak mau ada masalah nantinya," tegas Yoshi sembari memijit pelipisnya.

Terdengar suara kekehan dari ponsel Yoshi, "aku tahu."

Yoshi mendengus pelan, "kau dimana?"

"Aku di bawah. Kemarilah," ucap orang itu lalu memutuskan sambungan.

Yoshi melempar asal ponselnya ke sofa lalu bangkit menuju kamarnya. Ia mengenakan jaket kulit hitamnya, tak lupa mengambil ponselnya yang sempat ia lempar.

Keluar dari unitnya lalu bergegas menuju lantai bawah seperti yang dikatakan seseorang yang Yoshi hubungi tadi. Sesampainya di lobi, ia dapat melihat orang yang ia cari sedang menggeleng pelan menyadari kehadirannya yang tampak terburu-buru.

Orang itu menghampiri Yoshi. Mereka berbincang untuk beberapa saat lalu Yoshi menepuk pelan bahu orang itu dan berjalan keluar apartemen.

Tepat saat kaki Yoshi menginjak luar kawasan apartemen, dirinya langsung berhadapan dengan seorang gadis yang hendak masuk. Kalau saja Yoshi tak segera menghentikan langkah, mungkin mereka akan bertubrukan satu sama lain.

"Darimana saja?" Suara dingin Yoshi membuat nafas gadis itu, yang tak lain dan tak bukan adalah Hyunsoo tercekat.

Hyunsoo berdeham, menetralisir rasa gugupnya ketika mendengar suara Yoshi, "sudah kubilang. Aku kerja kel-"

Kalimat Hyunsoo terpotong saat Yoshi mencekal tangannya lalu menarik dirinya menuju lift. Oh tidak, Yoshi kembali seperti dulu. Sikap kasarnya kembali dan itu membuat Hyunsoo takut. Ia berfikir keras, apa ia sudah melakukan kesalahan?

Hyunsoo meringis pelan merasakan pergelangan tangannya yang sakit karena Yoshi mencengkeram tangannya dengan kuat.

Mereka sampai di unit Yoshi. Yoshi menghempas cekalannya dengan kasar hingga Hyunsoo terhuyung dan hampir jatuh. Gadis itu menatap Yoshi takut.

FIB || Kanemoto YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang