Rival 17

17K 1.9K 85
                                    

Mark memilih vip room untuk dirinya dan Haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark memilih vip room untuk dirinya dan Haechan. Ruangan yang Mark pilih bersuasana alam dengan banyak daun-daun dan ada burung merpati di atas daunnya.

Indah. Haechan suka, tapi dia masih ingin diam tidak mau banyak tingkah seperti waktu dulu, kalau ia dan Mark bertemu yang pastinya akan heboh; hanya Haechan.

"Suka tempatnya? Jika tidak bisa cari yang lain lagi." Mark mengira diamnya Haechan sebab tak suka tempat yang ia pilih.

Haechan menghela nafas lalu melipat tangan di dada.

"To the point aja," ucap Haechan.

"Saya tidak ada maksud apa-apa, Haechan. Saya hanya ingin menghabiskan waktu berdua denganmu sebelum saya sibuk dengan kegiatan saya nanti dan juga untuk meminta maaf soal waktu itu. Tapikan saya sudah minta maaf. Jadi sekarang ayo kita mulai pesan makanan." Mark sudah mulai lapar.

"Lo buang waktu bersantai gue tau ga!" suara decitan kursi bergeser tanda Haechan berdiri dan akan melangkah pergi sebelum Mark menahannya.

"Haechan, jangan pergi, tetap di sini bersama saya. Baru beberapa menit kita bertemu dan saya masih rindu kamu. Duduk lah, setelah makan saya akan menuruti apa yang akan kamu mau nanti."

"Apapun?" Mark angguk.

"Ok. Yaudah, sana panggil pelayannya." Mark memanggil pelayan gunakan bel khusus ruang vip.

Tak lama pelayan wanita datang dengan membawa buku menu.

"Silahkan pesan apa? Saya akan tuliskan," ucap pelayan itu memandang Mark dengan tatapan puja. Wajah tampan Mark membuatnya terpesona.

Haechan jadi kesal karna pelayan itu seperti tertarik dengan Mark. Tunggu dulu, tapi kenapa dia harus kesal?! Tidak peduli Mark akan di sukai siapapun, toh dia bukan siapa-siapa.

Mark buka menu restoran itu dan memilih apa yang akan ia makan. Semua Mark bayar pakai uang sendiri, karna Mark selalu rajin menabung. Dia tidak suka membeli barang yang menurutnya tidak berguna.

Sudah di tentunkan Mark akan memesan apa ia pun menyebutkan apa yang akan ia pesan.

"Pasta dan skirt steak lalu minumanya fruit juice." Pelayan itu tidak dengar apa yang Mark ucap karna masih terpesona dengan wajah tampannya.

Haechan memutar bola matanya jengah dan berdehem keras dan menyindir pelayan itu.

"Tolong ya kerja itu yang kompeten. Kalo ga bisa kompeten ga usah kerja sekalian, sayangkan pemilik restoran harus bayar pelayan kaya kamu," sarkas Haechan. Mulut tajam Haechan sangat mudah menyakiti perasaan orang lain, termasuk pelayan itu.

"Maafkan saya. Lain kali saya tidak akan seperti ini." Pelayan itu membungkuk pelan, "bisa tolong sebutkan lagi pesannnya?" lanjutnya.

Mark angguk dan senyum kecil, "tidak apa-apa, kamu tidak betul-betul salah. Dan tadi saya pesan pasta, skirt steak lalu minumanya fruit juice."

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang