Rival 20

18.1K 1.8K 27
                                    

Malam hari jungs family tengah makan malam. Makan malam memesan dari good food. Taeyong terlalu lelah habis pulang dari acara kelulusan Mark dan menghabiska waktu keluarga dengan jalan-jalan ke bandung.

Orang kaya bisa langsung pergi kemanapun mereka inginkan. Kalian tidak usah iri, ingat kita miskin beli album saja harus ngumpulin uang dulu.

Ok, skip.

Semuanya sudah selesai. Kini Taeyong, Beomgyu, Jeno, Sungchan, dan Mark sedang duduk bersama di ruang tengah sambil melihat tv. Jaehyun? Dia sedang mengerjakan dokumen di ruang kerjanya.

Jaehyun sengaja buat ruang kerja saat dia malas ke kantor dan jadwal sedang tidak padat ia akan kerjakan dirumah.

Mark tampaknya ingin mengatakan sesuatu tapi ragu-ragu. Itu yang Taeyong perhatikan sejak tadi karna Mark selalu melamun, kadang mau membuka mulutnya tapi tidak jadi. Lalu dahinya mengkerut tanda sedang berpikir keras.

"Ada apa Mark? Mau katakan sesuatu?" tanya Taeyong.

Mark diam dulu lalu gelengkan kepalanya.

"Tidak mom. Daddy kemana ya?"

"Ada di ruang kerjanya, kenapa emang? Tumben nanyain daddy dimana."

"Ada yang mau Mark omongin. Mommy ikut juga yuk." Mark berdiri dan menunggu Taeyong ikut diri juga.

Taeyong menyerit bingung. Ada urusan apa Mark mencari Jaehyun dan menyuruhnya ikut juga. Tapi walau begitu Taeyong tetap nuruti apa yang Mark katakan.

Taeyong berdiri tapi sebelum itu ia mengusap pipi Beomgyu yang ternyata sudah tertidur pulas.

"Jeno, tolong pindahkan Beomie ke kamarnya." Jeno angguk dan menggendong Beomgyu ala brindal style. Tenang saja, Jeno sudah biasa lakukan itu. Ingat ya, Jung Beomgyu adalah anak kesayangan Taeyong, Jaehyun, dan kakaknya—dirinya juga termasuk.

Saat Jeno sudah pergi barulah Taeyong dan Mark pergi. Di ruang tengah tinggal Sungchan yang sibuk bermain game memasak di ponselnya. Sutss, jangan bilang siapa-siapa. Sungchan malu karna dia suka sekali bermain game memasak.

* * *

"Jadi ada apa, Mark?" tanya Jaehyun yang berjalan kearah istri dan anaknya di sofa. Jaehyun baru saja selesaikan pekerjaannya.

Tadi Mark dan Taeyong datang ke ruang kerjanya dan Mark ingin mengatakan sesuatu. Tapi Jaehyun menyuruh tunggu dulu karna tanggung tinggal dikit lagi pekerjaan nya selesai.

"Daddy kan tadi nanya soal hadiah apa yang Mark mau kan?"

"Ah iya daddy sampai lupa. Kamu emang mau apa? Nanti daddy belikan."

"Ini sesuatu yang bisa buat dad dan mom terkejut. Tapi Mark sangat ingin itu. Tidak peduli dad dan mom setuju atau tidak, yang penting Mark sudah katakan apa hadiah yang Mark inginkan."

Jaehyun angguk dua kali, "iya iya. Lalu apa yang kamu inginkan?"

"Iya apa? Cepat Mark jangan buat mom penasaran."

Mark menelan ludahnya. Tiba-tiba tenggorokan nya jadi seret.

"Mark ingin Haechan jadi tunangan Mark. Daddy dan mommy tidak perlu tanya alasannya, karna tadi di kantin sekolah sudah tahu kejadian dimana Mark menembak Haechan."

"Tapi Haechan lari ya Mark," ejek Taeyong. Mark langsung meringis pelan karna malu.

"Kamu sungguh-sungguh ingin bertunangan dengan Haechan karna mencintainya kan Mark? Bukan hanya sekedar obsesi semata?" tanya Jaehyun memastikan.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang