🏘Keluarga Angin Topan-10 End❤🏘

9.4K 1.8K 292
                                    

Tekan vote dan ramaikan komen🖐

~~~~~~

BUGH!

"Adek gak guna! Mending lo keluar dari rumah ya sialan! GARA-GARA CEWEK LO SEMUA JADI GINI!!"

Arian menunduk dalam setelah mendapat tonjokan kuat dari Bara, dia mengaku salah..ini semua memang salahnya.

"Lo lihat sekarang!? Mami udah gamau ngakuin kita jadi anaknya! Lo udah kemakan sama rayuan Elianjing!" sentak Wayan.

"Tapi kan..hiks..lo juga bang.." isaknya lirih.

Mereka semua saat ini ada di apartemen Elia, mau tau mereka ngapain? Mau bunuh Elia.

Cklek.

"Eh? Kalian udah dateng." decihan jijik langsung terdengar.

"Nyesel banget gue nyerahin keperjakaan gue demi lonT kayak lo!" sarkas Eraga.

Elia menaikan sebelah alisnya. "Apasih kalian? Mabuk? Mau aku pijitin?" tanya nya lembut.

Mereka makin jijik. "Arian, lo pilih sekarang. Kehilangan lonT murahan lo ini atau kehilangan Mami selamanya!"

Arian menggeleng ribut, dia gamau memilih karena itu sulit. "Pilih anjing! Gue gak butuh air mata lo ya bangsat!" bentak Jingga.

Padahal, Arian ini kesayangan semua anggota keluarga, tapi karena hasutan Elia semua berubah begitu saja.

Arian berdiri dari duduknya, dia berbalik dan menatap Elia dingin, raut wajahnya terlihat dingin dan keras.

"Arian, kamu mau apa? Jangan macam-macam kamu!" sentaknya takut.

Arian berjalan mendekati Elia, dia meraih sesuatu daru balik saku kemejanya. "Lo...sialan..lo kira gue gatau kalau lo sering main di klub sama om-om." desis Arian geram.

Raif dan Farel menahan tubuh Elia dengan kuat, dan membantingnya ke lantai. "Aw! Lepasin gue!!"

Arian terkekeh pelan, tatapan gelapnya membuat siapa saja takut, termasuk Elia.

"Gue gak bakal bunuh lo, tapi buat lo gak laku lagi di klub langganan lo hahahaha." Arian membuka penutup botol itu dan menuangkannya ke wajah Elia.

"AKKHHHH!!" itu, air keras.

Elia tak akan mati, tapi aset wajah dan tubuhnya akan rusak.

"HAHAHAHAHA MAMPUS LO!" tawa Arian jahat.

Yang lain hanya menonton saja, mereka juga puas melihat bagaimana tersiksanya Elia disana.

Kring!

Alezio langsung merogoh ponselnya saat benda itu berbunyi, melihat panggilan dari Papi Jepri nya.

"Assalamualaikum Papi? Ada apa?"

Yang terdengar hanya isak tangis, semakin lama semakin memilukan, jantung Ale serasa berhenti saat itu juga.

Kost 10 [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang