Rival 31

20.8K 1.7K 199
                                    

Dua minggu Haechan masih tetap diam tanpa mau banyak bicara seperti dulu. Sempat tidak masuk 4 hari, ia tidak masuk karna masih shock atas kejadian itu. Tubuh Haechan selalu lemas bila mengingatnya lagi. Pakaian yang dia pakai juga selalu tertutup untuk menuntupi bercak merah yang di hasilkan Mark.

Dua minggu telah Haechan lewati dengan kediaman nya. Haechan tidak mau bercerita pada siapapun apa yang telah terjadi.

Selepas itu Haechan langsung pergi dari apartemen Mark, setelah membersihkan tubuh kotor yang habis di gunakan oleh Mark.

Jaemin dan Renjun selalu khawatir keadaan Haechan sekarang. Ah, bukan Jaemin dan Renjun saja yang khawatir, tapi orang-orang terdekat Haechan juga ikut mengkhawatirkan dirinya.

Ten kadang menangis melihat keadaan Haechan. Johnny juga sama sedihnya, Johnny berusaha mencari apa penyebab anak bungsunya seperti ini. Tapi semua teman Haechan tidak tahu apa-apa, bahkan Hyunjin pun tidak tahu karna saat itu ia masih berbelanja di dalam dan saat keluar Haechan tidak ada. Hyunjin pikir Haechan pulang duluan.

Pagi ini Haechan tengah sarapan bersama orangtuanya. Dari kemarin tubuh Haechan kurang enak, kepalanya juga selalu pusing dan mual. Haechan tidak bilang ke siapa-siapa, ia hanya merasakan nya sendiri.

Ten yang khawatir dengan wajah pucat Haechan, memberikan susu putih hangat.

"Haechanie, kamu sebaiknya jangan masuk sekolah dulu ya. Kamu pucat sekali sayang," ucap Ten.

Johnny menghela nafasnya. Sebenarnya ada apa dengan Haechan? Anaknya seperti mayat hidup yang berjalan saja.

"Bear, cerita apa masalah kamu? Jangan seperti ini terus, dad dan mae sedih melihatnya." sorotan mata Johnny berubah sendu.

Haechan menunduk dan meremas celan nya. Tidak! Haechan tidak mau menceritakan hal mengerikan itu lagi, bisa-bisa tubuhnya melemas dan Haechan tidak mau mengecewakan orangtua nya karna ia sudah ternodai oleh anak sahabat orangtuanya. Nantinya keluarga Seo dan Jung akan bermusuhan jika mengetahui itu. Biarlah Haechan pendam sendiri, ia tidak mau merusak persahabatan orangtua nya dan keluarga Jung yang sudah terjalin begitu lama.

Haechan juga memohon pada Johnny dan Ten agar tidak jadi bertunangan dengan Mark. Ten yang tidak pernah melihat Haechan menangis sambil memohon jadi mengiyakan, Johnny pun begitu. Di tanya apa alasan nya, Haechan malah berteriak keras sambil berkata.

"HAECHAN TIDAK MAU BERTUNANGAN BAHKAN MENIKAH DENGAN LAKI-LAKI BERENGSEK ITU!"

Johnny sempat curiga Mark melakukan sesuatu pada anaknya sampai di buat begini. Tapi Johnny tidak yakin kalau Mark melakukan sesuatu, karna Mark pria baik-baik.

Balik ke Haechan yang keras kepala tetap ingin masuk sekolah.

"Aku pergi." Hanya kata singkat yang selalu keluar dari mulut Haechan.

Haechan tidak mau di antar Johnny atau pergi bersama Renjun, ingat jika Renjun dan Haechan bertetangga?

Renjun yang sedang memanaskan motor nya melambai pada Haechan yang baru keluar rumah.

"CHAN! BARENG GUE YUK." Renjun tersenyum lebar dan menghampiri Haechan yang menatapnya datar.

Haechan geleng dah berlalu pergi.

Renjun melihat ke pergian Haechan. Sahabat kecilnya sudah berubah dan Renjun tidak akan tinggal diam, ia akan menggali seluruh informasi tentang keadaan Haechan sekarang.

Haechan berjalan ke halte bus yang jaraknya jauh.

Haechan duduk menatap kosong ke depan. Rasanya Haechan ingin lenyap dari dunia saja. Ia merasa sudah tidak pantas hidup karna tidak suci lagi. Haechan merasa jijik pada tubuhnya.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang