Part 29

187K 23.8K 1.4K
                                    

Aurel mendorong tubuh Gevan menjauh darinya, astaga Aurel sangat malu. Dia tak berani menatap ke arah Reno, sang papa.

Gevan pun berdehem untuk mengurangi rasa malunya juga, astaga sial sekali padahal tinggal sedikit lagi.

"Kalian ini masih di depan rumah! Dasar anak jaman sekarang," ucap Reno sambil menggelengkan kepalanya.

Namun sedetik kemudian Reno menjerit ketika telinganya dijewer begitu saja oleh sang istri, Anggun.

"Mending kamu ngaca! Kamu lebih parah ketimbang mereka, udah sana kerja nyari uang!" Usir Anggun sambil mengibaskan kedua tangannya mengusir Reno.

"Astaga, Ma! Ini rumah Papa ya, kok Papa diusir sih!" ucap Reno tak terima.

Anggun yang mendengar hal itu pun melotot, dia berkacak pinggang menatap marah Reno.

"Oh! Sekarang mulai itungan sama istri?" Tanya Anggun.

Reno menggelengkan kepalanya cepat, "Enggak Mama cantik! Tadi cuma bercanda kok. Papa kerja dulu ya biar bisa beliin Mama sebongkah berlian!"

"Gitu dong! Sana pergi!" Usir Anggun membuat Reno langsung mengecup pelan bibir istrinya lalu berjalan cepat.

"Bye bye, istri! Jan galak-galak! Gevan jan macam-macam sana anak saya nanti kamu saya jadiin babi ngepet!" Teriak Reno sambil memasuki mobilnya.

Anggun memegang kepalanya yang sedikit berdenyut melihat tingkah suaminya itu, dia kini menatap ke arah Aurel dan Gevan yang masih saling diam-diaman.

"Kalian ngapain di luar?" Tanya Anggun.

"Mau belajar motor, Ma!" ucap Aurel dengan semangat.

Anggun tentu saja kaget, "Apa?! Kamu mau belajar motor? Gak salah, nanti kalo kamu luka gimana sayang?"

"Itu namanya resiko naik motor, Ma! Tapi Aurel janji, Aurel bakal hati-hati naik motornya," ucap Aurel sambil mengangkat jari kelingkingnya.

Anggun tak habis pikir dengan permintaan aneh sang anak. "Terserah kamu deh, sayang! Mama mau bikin cake aja, lah!"

Anggun meninggalkan keduanya membuat Aurel menatap ke arah Gevan.

"Ini aku mulai dari mana belajarnya?" Tanya Aurel.

Gevan dengan pasrah mengajari tunangannya itu mengendarai sepeda motor. Siang itu Aurel habiskan bersama dengan Gevan belajar motor.

***

Waktu berjalan begitu cepat, siang pun telah berganti malam. Aurel sibuk berbalas pesan dengan Lizha hingga terdengar suara ketukan pintu disusul suara mamanya, Anggun.

Tok tok tok

"Aurel sayang! Turun yuk makan malam, sekalian tolong kamu panggilin Gevan juga."

Terdengar suara Anggun dari balik pintu kamar Aurel.

"Iya, Ma! Mama turun duluan aja." Balas Aurel keras agar terdengar oleh Anggun.

"Jangan lama-lama, ya!" Balas Anggun membuat Aurel reflek mengangguk, terdengar suara langkah kaki Anggun yang menjauh dari kamarnya.

Aurel yang mengenakan piyama berwarna navy turun dari ranjang, dia berjalan keluar dari kamar miliknya menuju kamar sampingnya, kamar Gevan.

Tangan Aurel terangkat mengetuk pintu kayu jati yang bercat putih.

Tok tok tok

"Masuk!"

Terdengar suara Gevan yang menyuruh Aurel masuk, Aurel pun memutar pegangan pintu lalu mendorongnya ke depan.

AURELLIA; Antagonist Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang