AGAM - 03

300K 31.5K 2.7K
                                    

Tidur Leyla terusik ketika ia merasakan tangan seseorang menepuk pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidur Leyla terusik ketika ia merasakan tangan seseorang menepuk pipinya. Ketika membuka mata, reflek ia bergerak mundur mendapati pria berkepala botak tepat di hadapannya.

"Boss kami memberikan ini pada anda, cepat makan!"

Leyla hanya melirik sekilas pada makanan itu, ia tidak berminat menyentuh.

"Emang bos kalian ada di mana?" Tanya Leyla.

"Dia sedang ada urusan. Cepat habiskan ini."

Setelah mengatakan itu, pria berkepala botak berjalan keluar kamar. Leyla yang sudah mempunyai ide langsung berdiri dan....

Bugh

Pria itu terkapar di lantai. Rencana Leyla berhasil membuat pria itu pingsan dengan hanya memukul tengkuk lehernya. Ia segera keluar kamar dengan mengendap-endap.

Melangkah secara perlahan dan melihat kesekitar. Ia berhasil sampai di lantai satu, kembali ia melihat suasana apakah aman atau tidak.

Sepi.

Ia berjalan mendekati jendela untuk melihat situasi di luar. Ternyata tidak ada siapapun di sana. Maka, Leyla beralih membuka gagang pintu secara perlahan.

Pintu tidak di kunci membuat rencana kabur Leyla berjalan lancar.

Kedua tangan Leyla masih terborgol. Tapi tak apa. Bukan berarti ia tidak mempunyai semangat untuk kabur dari sini.

Ia sudah berhasil keluar dari pekarangan rumah yang entah milik siapa. Yang membuat Leyla kebingungan adalah, di sini, ia tidak menemukan bangunan selain rumah tempat ia di sekap, selebihnya hutan.

Pukul 13.56 siang.

"Aku masih punya waktu buat cari jalan keluar sebelum gelap tiba," syukur Leyla.

Leyla mulai menelusuri jalanan beraspal ini. Langkahnya tiba-tiba terhenti, ia seperti tidak asing dengan mobil di depan sana.

Deg

Sial! Cowok itu ternyata!

Leyla berlari memasuki hutan setelah mengetahui si pemilik mobil. Ia berlari tak tentu arah. Intinya dia tidak ingin cowok itu kembali menangkapnya.

"BERHENTI!"

Ia semakin mempercepat larinya saat mendengar teriakkan tersebut. Jantung nya pun hampir lepas dari tempatnya saking ketakutannya dia.

AGAM [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang