19 juli 2019

38 12 1
                                    

Ayo vote and happy Reading..

_____________________________________________










Rumah yang biasanya dihuni hanya oleh 4 orang kini tersisa tiga orang dan banyak orang lainnya yang berdatangan hendak mengucapkan bela sungkawa kepada sang tuan rumah didalam.

Bersaut sautan surah yasin bergema di seluruh ruangan rumah.

Kini keadaan aurora yang acak acakan membuat seluruh orang prihatin melihatnya, ditambah mamahnya yang tak sadarkan diri sedari tadi membuatnya semakin hancur.
Aurora tak menyangka papahnya meninggalkan mereka secepat ini. Padahal papahnya banyak berjanji untuk datang dihari kelulusan nya di semester selanjutnya, serta liburan bersama keluarga nya.

Kinan, Arga dan haris juga sedari tadi terus berada di sisi aurora membantu apa yang bisa mereka bantu.







Brmmm....brmm....

Diantara banyak mobil, hanya satu motor yang paling tak asing terparkir didepan rumah aurora. Pria itupun segera melepas helm nya dan berlari menuju pintu masuk dan menerobos puluhan orang yang berlalu lalang disitu.dengan rambut yang acak acakan ditambah basah, ia tak peduli kecuali gadis didalam rumah ini yang tengah bersedih.

"Noh noh tuh si aren ga".bisik haris ke Arga yang disampingnya

Arga pun menoleh kearah yang di maksud haris, yaitu naren yang sedang berjalan kearah mereka dengan kemeja hitam dan rambut basahnya.


Disisi lain naren tampak sakit melihat gadisnya yang tampak kacau sekarang ini. Perlahan ia melewati orang-orang yang sedang membaca yasin untuk menuju aurora. Setelah tepat disampingnya, naren langsung mendudukkan badanya dan memperhatikan wajah aurora yang terus melamun.

"Ada aku".ujar naren yang mendapati tatapan kaget aurora. Kemudian dia hanya terus menatap mata naren disusul air mata yang jatuh sepersekian detiknya membuat naren langsung merengkuh wanita yang ia sayangi itu.

"Hiks...ma-u telfon p-papah hiks....".ujar aurora sesenggukan dipelukan naren. Naren  yang tak tega melihat wanitanya itu pun terus mengelus elus rambut aurora berusaha membuatnya sedikit tenang.

"Buat apa? Papahmu bentar lagi dateng".balas naren membuat aurora kembali menangis didalam pelukan naren.

"Mau peluk papah hiks"

"Nanti, sekarang peluk aku aja".jawab naren sambil menoleh kearah kinan. Kinan yang mengerti pun mendekat ke aurora untuk bergantian menenangkanya. Setelah itu naren bangkit mencari keberadaan gadis lainya. Dia menaiki tangga untuk sampai dikamar gadis itu dan ia benar benar menemukannya.

Gadis itu tengah melamun sembari mendekap lututnya.matanya yang sembab membuat naren juga sedih melihatnya.

Naren pun mendekati gadis itu dan berdiri dihadapanya.

"Sstt".panggil naren sembari berjongkok dihadapannya

"Dedek kakak disini ternyata".senyum naren.

"Kamu tau? Kita semua yang bernyawa di dunia ini orang orang naif. Kita tau ajal ngejar ngejar kita, tapi kita pura-pura lupa akan dia. Kamu tau? Bukan papah kamu gak sayang sama kalian, tapi Tuhan lebih cinta papah kamu, tugas papah kamu sebagai hambanya dipenuhi, dia menghadap penciptanya.dan orang-orang yang ditinggalkan itu sesungguhnya orang-orang yang dipercaya. Banyak orang yang masih di dunia, itu artinya dedek gak sendirian".ujar naren kemudian memeluk gadis yang baru tumbuh dewasa itu. Gadis itu menangis sesenggukan seperti anak kecil pada umumnya. Tak usah dibayangkan bagaimana perasaannya, semua orang pasti akan tau.





































NADARMA 6570 DAY'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang