2] TELAT

36.3K 2.6K 1K
                                    

Losta Connecta by Andhyrama

www.andhyrama.com// IG: @andhyrama// Twitter: @andhyrama//FB: Andhyrama// Ask.fm: @andhyrama

***

Mataku terbuka untuk beberapa saat. Entah kenapa aku langsung mengingat wajah gadis di stasiun itu. Aku benar-benar penasaran dengan gadis itu, terlebih dengan kata-katanya yang aneh itu. Aku seharusnya memberitahukannya dengan lebih jelas dan mengatakannya untuk hati-hati. Aku tidak terima kalau cewek dilecehkan oleh laki-laki, apalagi di depan mataku sendiri.

Hari Senin. Entah mengapa aku masih terbawa suasana liburan padahal yang lain pun masih libur sedangkan kami—panitia MOS— harus mempersiapkan acara untuk siswa baru di sekolah kami. Seperti biasanya Nala, adikku yang sekarang naik ke kelas delapan SMP menggedor-gedor pintu untuk membangunkanku.

"Kak Lana! Bangun!" teriaknya memanggil nama depanku padahal aku tidak suka dipanggil dengan nama itu.

"Kakak tidak ada," jawabku menarik selimut kembali.

"Itu ada suaranya," ucapnya seakan tidak percaya.

"Ini suara batinmu, Nala," kataku yang masih ingin tidur.

Nala tidak menjawab lagi sepertinya dia sudah pergi. Aku 'kan bisa alasan untuk telat karena baru pulang dari Bogor ke Radit si ketua OSIS, jadi santai saja. Pembagian tugasnya juga aku sudah tahu, aku ada di Sie Perlengkapan. Bagian yang tidak begitu dipentingkan, hanya melengkapi saja.

"Kak Lana! Ada Raisa di televisi," teriak Nala.

Taktik Nala jago juga, aku tidak akan terkecoh dengan tipuannya itu. Memang benar aku suka dengan Raisa, wajah beningnya dan suaranya yang lembut dan mendamaikan pikiran itu. Akan tetapi aku tidak mudah ditipu. 

 Ku 

Takkan pernah merasa


Rasakan cinta yang kauberi


Ku terjebak di ruang nostalgia

Sekarang aku sampai merasa lagunya muncul di otakku. Terjebak Nostalgia. Lagi-lagi aku jadi ingat dengan Ratna. Bagaimana mesranya kami saat bersama. Dia memelukku saat dibonceng menyusuri jalanan lalu kami bercanda di taman dan makan es krim bersama. Dia mengelap sisa cokelat yang ada di pinggir bibirku dan menempelkannya ke ujung hidungku. Aku mencubitnya dan kami berdua tertawa. Sekarang dia melakukan hal itu dengan cowok lain.

Semua yang kurasa kini


Tak berubah sejak dia pergi

Maafkanlah ku hanya ingin sendiri 

Ku di sini

Ternyata lagu itu terputar bukan di pikiranku, memang sedang ada Raisa di televisi. Dengan cepat aku membuka selimut dan segera keluar kamar. Aku berlari ke ruang tengah dan Nala sudah ada di sofa sembari menonton Raisa sedang konser dan di sebelahnya ada seorang cewek.

"Wah, Raisa bening sekali," gumamku sembari tersenyum dan mendengarkan suaranya.

"Angga! Cepet mandi, kita sudah telat satu jam," kata cewek yang ada di sebelah Nala.

"Tunggu setelah selesai," ucapku tanpa menengok.

"Satu, dua, selesai!" ucap Nala mematikan televisinya.

"Apa-apaan sih? Kakak lagi nonton itu!" kataku mencoba merebut remote yang dipegang Nala.

"Hey! Jangan kayak anak kecil, Ngga!" kekeh cewek di sebelah Nala.

Aku akhirnya mau menoleh ke cewek itu. Dia Risa, sahabatku. Rumahnya tidak jauh dari sini. Dia punya wajah imut, tetapi karena rambutnya yang pendek dan dandanannya yang simpel dia menjadi seperti cewek tomboy, terlebih dia tidak suka pakai rok. Dia selalu pakai celana cowok milik kakaknya yang sudah tidak dipakai ke sekolah. Walau dia sudah mendapat teguran berkali-kali, tetap saja dia tidak mau memakai seragam untuk cewek.

Losta Connecta 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang