Rival 46

18.1K 1.6K 36
                                    

3 hari kemudian ospek sudah selesai. Selama itu Haechan tidak ikut ia tetap di rumah dengan beralaskan demam, di bantu oleh Mark.

Bukan nya Haechan tidak mau ikut, hanya saja perutnya lebih sering mengalami kram. Makanya Mark tidak mengizinkan dirinya untuk ikut ospek sampai selesai. Haechan mau tidak mau menurut karna perutnya juga tidak mau di ajak kerja sama.

Ospek sudah tidak ada, jadi Haechan bisa masuk ke kampus. Haechan saat ini sedang memakan nasi goreng di tambah telur, bersama Mark juga. Haechan yang masak.

"Berangkat sama saya saja," ajak Mark sudah selesai sarapan.

"Ngga, sama Jeno aja."

"Jeno bawa motor, ga baik sama bayi kita."

"Gue bisa..."

"Haechan, bisa sebut nya aku-kamu saja? Tidak sopan pakai gue ke suami," potong Mark.

"Ih, ga mau! Gue geli kalo pake aku-kamu."

"Geli? Lalu kenapa saat kita bercinta kamu selalu memanggil diri sendiri pakai aku?"

Haechan jadi merona malu karna Mark sangat frontal mengatakan nya.

"Apaan si!" Haechan pergi menaruh piring ke wastafel.

"Kenapa? Saya berkata jujur."

"Udah ah diem! Ga usah bahasa kaya gitu lagi."

Tidak lama Jeno datang tanpa mengetuk pintu dulu dan menyelonong masuk ke dalam apartemen Mark.

"CHAN! AYO BERANGKAT."

Haechan mendengar teriakan Jeno pergi ke ruang tengah.

"Pulang sama saya. Tidak ada penolakan."

"Hm." Dan Haechan pun pergi bersama Jeno.

* * *

Haechan dan Jeno sampai di kampus gunakan motor milik Jeno. Saat Haechan dan Jeno turun dari motor dan berjalan beriringan, semua mata tertuju pada mereka.

"Itu cowok yang ga ikut ospek waktu itu bukan?"

"Iya, yang pingsan pas di suruh push-up sama kak Seulgi."

"Baru kali ini gue liat ada cowok ga ikut ospek, cuman gara-gara deman aja."

"Lemah amat ya jadi cowok."

Begitulah bisikan dari mahasiswi yang sama seperti Haechan baru pertama masuk.

Haechan menunduk dalam berusaha untuk tidak marah. Sedangkan Jeno menatap tajam ke semua yang memperhatikan ia dan Haechan.

"Apa liat-liat?! Mau gue colok, hah!"

Semaunya langsung mengalihkan matanya saat di tegur Jeno yang tampang nya terlihat galak.

Lalu suara deru mobil berhenti muncul mendapat perhatian semua orang, termasuk Jeno dan Haechan.

Pintu mobil di buka dan keluarlah Mark. Perempuan langsung berbisik centil dan kadang pula menyapa Mark sok manis, kalau laki-laki hanya diam menatap iri dan sinis karna Mark selalu terlihat keren dibanding mereka semua.

"Kak Mark ganteng banget, jadi pengen jadi pacarnya."

"Suami idaman banget kak Mark tuh."

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang