Rival 47

17.7K 1.6K 130
                                    

Haechan bisa pulang cepat, karna di kelasnya hanya mengenal dosen dan materi pelajaran, perhatikan kelas dan jadwal untuk nanti, terakhir berkenalan dengan teman sekelas.

Haechan sekarang menunggu Mark di kantin sambil menjilati es krim. Awalnya Haechan ingin pulang duluan tapi Mark sudah mengirimnya pesan agar menunggu dirinya dan pulang bersama, jika Haechan menolak Mark maka boneka beruang kesayangannya akan di buang oleh Mark. Yah, terpaksa Haechan menunggu Mark.

Jeno tadi mau menemaninya sampai Mark selesai kelas, tapi Jaemin meminta di jemput. Haechan langsung menyuruh Jeno agar menjemput Jaemin, ia tidak enak juga terus bersama Jeno. Jaemin juga pasti membutuhkan Jeno sebagai kekasihnya, Haechan tidak mau egois juga.

Disini lah Haechan sendiri menunggu Mark yang terasa lama selesainya.

Bungkus es krim ada 4, sebanyak itu Haechan makan. Kalau Mark melihatnya pasti Haechan di tegur dan di paksa memakan buah-buah saja atau salad sayur yang katanya sehat untuk bayi.

Memang sehat, tapi Haechan tidak suka sayur, kalau buah si masih boleh. Pokoknya Haechan tidak suka sayur! Ia lebih suka makanan yang pedas dan manis.

Saat Haechan memakan es krim terakhir, aroma parfum Mark tercium hidung Haechan. Buru-buru Haechan sembunyikan bungkus es krim nya ke saku celana. Sangat terasa lengket saat memasukan nya, Haechan ingin cuci tangan jadinya.

Mark datang dan melihat Haechan yang mengibaskan tangan nya berulang kali dengan memasang wajah jijik.

"Kenapa?" Mark tidak duduk, mau langsung pulang jadi tidak usah duduk.

Haechan mendongak dan menyembunyikan tangan nya ke belakang.

Mark melihat Haechan selidik, pasti ada yang di sembunyikan istirnya.

"Coba liat tangan nya kenapa," pinta Mark.

Haechan berdiri cepat dan akibatnya salah satu bungkus es krim keluar dari sakunya. Haechan tidak mau memasukan ke sakunya lagi, tangan nya sudah lengket oleh air dari es krim yang mencair.

Mark paham kenapa tadi Haechan kibaskan tangan nya dan menyembunyikan saat ia bertanya. Nakal sekali istrinya ini, sudah ia katakan agar tidak terlalu sering makan es krim, masalahnya di kulkas sudah banyak stok es krim berbagai rasa.

"Sudah saya bilang jangan makan es krim terlalu banyak, tidak sehat untuk kamu dan bayi nya." Mark mendekat ke Haechan, lalu meraba saku Haechan.

"4 es krim?" Mark menghela nafasnya, lelah terus melarang Haechan yang terus di lakukan lagi.

"Tidak apa-apa, tapi es krim di kulkas saya buang semuanya ya."

Haechan geleng tidak mau. Malamnya Haechan selalu ingin yang segar dan dingin, contohnya es krim.

"Jangan, lagian gu..."

"Aku, Haechan." Mark cubit bibir Haechan pelan.

"Ck, ga mau ah."

"Kalau kamu tidak mau pakai aku-kamu, es krim dan apa yang kamu pinta tidak akan saya belikan."

"Mana bisa gitu!"

"Bisa, karna saya yang belikan."

"Yaudah, gue bisa minta ke daddy Jae sama daddy gue."

"Gue lagi? Baiklah, mulai hari ini saya tidak akan belikan apa yang kamu mau dan buang semua es krim di kulkas."

"GA BOLEH!" Haechan menendang tulang kering Mark, untung di kantin sepi hanya ada penjual jajanan saja.

Lalu kemudian Koeun datang dengan berlari ke arah Mark. Kouen mengatur nafasnya karna berlari mencari Mark kesana kemari.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang