Rival 50

21.8K 1.7K 92
                                    

Haechan masih ada di kantor bersama Mark yang kini kembali bekerja. Haechan duduk di sofa sambil makan, kalau tidak makan ya tidur.

Mark sangat serius memperhatikan layar laptop di depan nya, tidak tahukah Haechan sudah sangat bosan ingin segera pulang.

"Mark~"

Mark tidak mendengar Haechan memanggil. Mark sangat fokus bekerja. Tumpukan kertas di mejanya banyak sekali, sudah pasti Mark akan melembur. Sudah sejak 2 hari lalu Mark melembur dan pulang pagi ke apartemen nya. Haechan ia suruh menginap di rumah mae dan daddynya, tapi maunya Haechan tetap di rumah. Yasudah, Mark tidak bisa memaksanya lagi.

"Mark!" sekali lagi Haechan panggil Mark.

Haechan mendengus kesal lalu beranjak dan berjalan kearah Mark. Haechan membuka tangan Mark yang bergerak di atas keyboard laptop, setelahnya Haechan menduduki bokong sintal nya di paha Mark.

Haechan menyender di dada Mark sambil memainkan kancing kemeja Mark.

"Maaf, bosan ya?" tanya Mark dengan memeluk Haechan.

"Iya. Ayo pulang~"

"Saya antar, tapi saya balik lagi ke sini."

"Ko gitu! Aku bosen di rumah, Mark."

Mark terkekeh lalu mencium kening Haechan sebentar.

"Kerumah mae atau mommy saja. Pekerjaan saya di sini masih banyak, bear."

Haechan melirik ke tumpukan kertas itu.

"Kerjain nya nanti aja."

"Tidak bisa, harus segera di selesaikan. Kasihan nanti daddy masuk kerjaan nya makin banyak, karna di tunda terus sama saya."

"Ish!" sekarang Haechan menenggelamkan wajahnya di dada Mark. Tubuh Mark hangat dan nyaman, apalagi di bagian dada dan pundak. Uh, tempat terenak untuk Haechan tidur.

Suara dengkuran halus Haechan yang terpendam di dada Mark membuktikan jika Haechan jatuh tertidur lagi. Ini tidur kedua Haechan, pertama waktu datang dan tidur di sofa sembari Mark peluk.

Mark mengecup surai Haechan berganti mengelus perut besar Haechan yang di dalamnya ada anak mereka sedang tumbuh nantinya akan lahir.

"Baik-baik di sana, bayi."

Kemudian Mark kembali bergerak di keyboard laptop dengan lincah. Mark tidak merasa terganggu sekali Haechan di pangkuan nya sambil tertidur pulas. Malah senang rasanya, lelah yang Mark rasakan memudar karna istrinya.

Menit demi menit Mark lalui duduk di kursi dengan memangku Haechan yang masih tertidur. Lama-lama Mark merasa pegal juga, tapi tidak tega membangunkan Haechan.

Dan ketikan terakhir di keyboard mengakhiri Mark tidak bekerja di laptop lagi.

Mark geser laptop dulu baru ia ambil tumpukan kertas mau ia tanda tangani. Kerjaan di laptop selesai, ganti ke kertas-kertas ini.

Saat Mark fokus beri tanda tangan nya di kertas, Haechan menggeliat pelan di pangkuan Mark.

Mark menatap ke bawah dimana Haechan tengah mengerjapkan matanya perlahan menyesuaikan cahaya masuk ke matanya.

"Nyenyak tidurnya?" tanya Mark sesudah Haechan buka mata sepenuhnya.

Haechan menggosok matanya pelan lalu menguap lucu. Mark gemas di buatnya, jadi gigit pipi Haechan yang memerah sedikit.

"Gemasnya."

Haechan mendorong wajah Mark yang terus menggigit pipi tembam nya.

"Mark~ berhenti, aku pengen pipis."

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang