Rival 53

20.1K 1.6K 204
                                    

Haechan sudah di tangani oleh dokter Taeil di dalam sana. Mark sedang duduk di kursi tunggu sambil menunduk, penampilan Mark sangat kacau. Bagaimana tidak kacau melihat Haechan jatuh dengan darah mengalir. Apalagi Mark sudah menunggu 2 jam lamanya, tapi Taeil tidak keluar-keluar.

Mertua dan orangtua nya akan segera datang. Mark hampir saja lupa menghubungi mereka karna panik dan khawatir sama Haechan.

Lalu tak lama suara langkah kaki yang cepat yang berasal dari keluarga Seo dan Jung. Yang sampai pertama adalah Ten dan Ten langsung memberi pertanyaan kepada Mark yang makin membuat kepala Mark pusing.

"Haechan bagaimana Mark? Kenapa bisa sampai jatuh dan kamu ada dimana saat itu, hah?"

Johnnya mengelus pundak Ten agar tenang.

"Tenang, sayang. Jangan buat Mark semakin pusing dengan pertanyaan mu. Kita cukup tunggu dokter keluar, oke?"

Ten memeluk Johnny sambil menangis dan Johnny membalas pelukan nya. Johnny juga sama sedihnya, anak bungsu nya tengah kesakitan di dalam sana dan Johnny tak bisa melakukan apapun. Walaupun sudah dua kali mengalami hal seperti ini, tetap saja Johnny khawatir. Maksudnya, Johnny pernah di posisi Mark dua kali, pertama kelahiran Hendery dan kedua baru Haechan.

Taeyong sudah duduk di samping Mark dengan memeluk Mark. Jaehyun hanya diam tidak tahu harus melakukan apa.

Kemudian pintu di buka oleh Taeil dan semua yang ada di sana langsung mendekat ke Taeil untuk bertanya kondisi Haechan.

"Haechan gimana? Anak saya baik-baik saja kan, dok?"

"Keduanya tidak apa-apa kan?"

"Mereka selamatkan, dok?"

"Cepat beri tahu kami bagaimana kondisi Haechan di dalam sana!"

Taeil jadi pusing dengan pertanyaan yang di lontarkan kepadanya. Bagaimana mau menjawabnya kalau setiap Taeil mau buka mulut sudah di dului oleh pertanyaan yang baru.

"Diam! Harap tenang, ini di rumah sakit."

Semuanya langsung diam saat Taeil berucap tegas. Mark yang tadi diam saja berganti bertanya.

"Istri saya keadaan nya bagaimana, dok?"

"Tidak baik. Haechan mengalami pendarahan banyak dan harus segera melakukan operasi, jika tidak ibu dan bayinya akan tiada."

Jantung Mark seperti berhenti berdetak mendengar kata tiada yang keluar dari mulut Taeil.

"Ya. Segera laksanakan operasi itu," ucap Johnny tegas.

Johnny tadinya tidak mau menjawab biar menantunya saja, tapi melihat kondisi Mark membuat Johnny yang menjawab.

"Baiklah."

Taeil masuk lagi, tak lama keluar bersama dua suster yang mendorong ranjang besi di tempati Haechan yang masih pingsan.

Mark berdiri dan menahan ranjang besi itu. Mark ingin menyentuh dan mencium seluruh wajah Haechan memberi semangat, walaupun Haechan sedang pingsan.

Jaehyun tersenyum kecil melihat anak sulungnya begitu sayang pada istrinya. Mark yang seperti ini mengingatkan Jaehyun waktu kelahiran Mark pertama. Jaehyun juga melakukan apa yang Mark lakukan pada Haechan.

Terakhir Mark mencium bibir kering Haechan. Sesudah itu membisikan kata penyemangat untuk Haechan.

"Semangat, bear. Saya selalu ada di sini untukmu dan bayi kita."

Mark mundur saat sudah selesai dan suster kembali membawa Haechan ke ruang operasi.

* * *

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang