"Terimakasih telah mengenalkan keindahan dunia dalam perasaan suka maupun duka, wahai kekasih hatiku, Afreeda...."
Disembunyikan selama dua puluh delapan tahun hanya untuk mengisi kekosongan takhta akibat peperangan antar saudara. Pangeran Chevalier...
Chapter ini mengandung adegan melukai diri sendiri, perasaan depresi dan percobaan bunuh diri. Mohon dibaca sebijak mungkin dan mohon maaf bila ada salah kata🙏🏻🙏🏻🙏🏻
¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Surat memilukan ini.... Ku tuliskan bersama sebuah senyuman walau tangis tak kunjung reda kehadirannya. Tak pernah sekalipun aku menyangka bahwa kehadiranku justru ikut menghadirkan malapetaka. Tidak hanya memilukan, namun maafkan pula perbuatanku yang telah memalukan nama baik keluarga Shielbert....
Ibu, Ayah, dan teruntuk kakakku tersayang wahai Earl... Memiliki kalian di dalam hidupku merupakan anugerah sempurna pemberian sang maha pencipta tanpa pernah meminta. Oleh sebab itu, aku mengucap berjuta-juta kata terimakasih, tetapi diiringi berjuta-juta kata maaf karena telah gagal menjadi seorang penerus yang seharusnya layak diandalkan alih-alih menjadi seorang beban rendahan. Kumohon, tolong maafkan perbuatan tercelaku ini....
Kemudian sampaikanlah salam rindu kepada kak Taeyong dan adik kecilku Winter, kehadiran keduanya senantiasa memberi kesenangan layaknya saudara sedarah. Katakan pula kepada Beomgyu untuk berhenti berlarian ketika jam pelajaran sedang berlangsung, hahaha dasar bocah lincah. Oh! Tak lupa pesan harapan ku ucap kepada Grand duke Johnny serta suami mungilnya tuan Brayden, teruslah berbahagia sebagai pasangan sehidup-semati sampai ajal yang berani memisahkan kalian...
Terakhir, pesan khusus yang ku tulis untuk pangeran Jung.... Begitu besar rasa percaya ku taruh terhadapmu. Jagalah seluruh rakyat, kerajaan dan negri northern tercinta sebagaimana mestinya. Dan jagalah baron Lee dengan segenap jiwa dan raga untukku, selesaikanlah kisah kalian berdua hingga pada akhirnya kuil suci menjadi saksi terucap janji pernikahan
Kelak, jangan menyalahkan diri sendiri atas kematianku... Aku memilih langkah atas titik terang tanpa ujung di hadapan mata, namun naasnya tak lagi bersama keluarga berharga. Ya... Tidak banyak yang ingin kusampaikan, surat ini hanyalah berisi permintaan maaf tulus beserta usahaku dalam meluapkan rasa syukur setelah menjalani begitu banyak waktu hidup dengan menyandang gelar Shielbert di akhir nama
Sampai jumpa kembali, ketika yang maha agung menghendaki. Selamat malam, silahkan nikmati jamuan dan jangan sekalipun tenggelam masuk ke lubang rasa muram, akhir kata... ku harap selalu kenang diriku disaat temaram
Tertanda, Putra bungsu Haechan Shielbert
TOK TOK TOK
Suara ketukan kencang yang berasal dari luar daun pintu menjadi sumber kegaduhan di antara luasnya kediaman milik keluarga Shielbert. Sang pelaku tidak lain dan tidak bukan merupakan tangan kanan kepercayaan sang earl yaitu Martinus Gustav "Tuan muda! Tuan! Haechan Shielbert! Bagaimana mungkin bagi saya untuk tidak khawatir sementara anda terus-menerus memilih mengurung diri?! Kau belum mengkonsumsi apapun sejak dua hari silam, saya tak ingin mendengar kabar buruk bahwa tuan muda kembali jatuh sakit... Tolong, berhenti membuat khawatir diriku, astaga rasanya sungguh tidak tenang!"