Bonus Chapter

24.6K 1.6K 134
                                    

10 bulan sudah terlewati kebersamaan rumah tangga Haechan, Mark dan si kecil Chenle yang kini telah berumur 10 bulan.

Mark tidak lagi menjadi mahasiswa, ia sudah lulus dengan nilai yang tertinggi dari angkatan nya. Mark sekarang menjadi wakil direktur di perusahaan Jung. Direktur utama masih tetap Jaehyun. Posisi direktur utama akan di berikan pada Mark saat Chenle berumur 6 tahun. Kenapa begitu? Karna Mark ingin lebih menghabiskan waktu berdua bersama keluarga kecilnya serta melihat pertumbuhan Chenle sampai akan masuk ke sekolah dasar. Menjadi wakil direktur saja sudah cukup untuk Mark dan pekerjaan nya juga tidak begitu banyak seperti direktur. Jadi itulah mengapa Mark jadi wakil direktur.

Dan sekarang ini Haechan sedang memandikan Chenle yang sangat senang bermain air di bathtub berukuran kecil khususnya.

Dan sekarang ini Haechan sedang memandikan Chenle yang sangat senang bermain air di bathtub berukuran kecil khususnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan beberapa kali terkena cipratan air yang di tepuk oleh tangan kecil Chenle. Bajunya sudah basah apalagi dirinya hanya gunakan kaos tipis, jadi terasa dingin sekali.

"Udah yuk," ucap Haechan dan jawab gelengan serta rengekan tak mau dari Chenle.

"Ndak mau~"

Di umurnya sekarang Chenle sudah pandai berbicara walaupun kadang tidak jelas berkataan nya. Tapi itu terdengar lucu saat Chenle mengoceh tidak jelas.

"Daddy, daddy tepyon~"

"Pengen telpon daddy?" Chenle angguk semangat.

"Kalo gitu mandinya udah dulu."

"Ndak mau~ macih mau mayin ail."

"Yaudah, ga jadi telpon daddy."

Chenle mengerut tidak suka lalu mendekat ke Haechan setelah nya menepuk paha Haechan yang memang duduk di tepi bathtub.

"Ayo mommy, Lele udyah mandi nyah."

Haechan tersenyum seraya mengangkat Chenle dari sana dan mencium pipi gembul anaknya yang menurun darinya.

Ngomong-ngomong Haechan tidak lanjut kuliah. Haechan tidak bisa meninggalkan Chenle yang masih membutuhkan sesosok ibu seutuhnya. Maksud seutuhnya itu, merawat dan sebagai lainnya. Haechan tidak rela jika harus menyewa baby sitter untuk Chenle. Ini anaknya, kenapa harus orang lain yang mengurus nya? Ia masih ada, jadi tak perlu baby sister. Haechan juga sudah malas belajar, biarlah. Yang mencari nafkah suaminya ini bukan dirinya.

Selang beberapa menit Chenle sudah wangi dan tampan. Chenle terus merengek kepada Haechan agar cepat menelpon Mark yang bekerja di kantor. Jam masih 10, Mark pasti masih bekerja. Semoga saja Chenle tidak menggangu pekerjaan Mark yang mungkin saja penting, seperti rapat mungkin.

"Iya sebentar, sayang."

"Cepetan mommy! Lele kangen daddy."

Grey : gabisa typing nak kecil ;)

Posisi Chenle duduk di pangkuan Haechan yang mengunci Chenle gunakan kedua tangan sambil memegang ponsel sedang memanggil Mark.

Tidak lama pula Mark menjawab telpon Haechan. Sebenarnya bukan telon tapi video call yang bisa melihat wajah tidak hanya mendengar suara saja.

Rival [Markhyuck] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang