[BOYS LOVE] MAS AKSA✓ [END]

41[siapa?]

"papah! Aku mau pake baju ini ya."

Argya menoleh kearah Alvaro yang lagi nunjukin satu kaos bergambar tayo.

"Iya."

"Buruan mandi abis itu sarapan dulu ok."

"Ok!"

Argya udah rapih mengenakan setelan kerjanya,dengan kemeja putih dan celana Levis hitam,nanti kalau sudah sampai disana dia bakal ganti baju.

Lelaki cantik itu berjalan keluar dari kamar,kakinya melangkah menuju meja makan dimana ada kak Stella dan,

Bang Bagas.

Lelaki yang sering ngantar jemput kak Stella,namanya Bagas.

"Kamu kerja Ar?"

"Iya."Argya ngangguk kecil menjawab pertanyaan Bagas.

"Papah!!"

Suara anak kecil membuat ketiga orang dewasa itu menoleh,dimana ada Alvaro yang udah rapih mengenakan pakaiannya.

"Udah sayang?"

Alvaro ngangguk berlari menuju papahnya dan langsung memeluk kaki jenjang Argya.

"Makan dulu ok."

"Ok!"

( ･ั﹏･ั)

"Tante Tika!"

Sartika menoleh kebelakang menatap Alvaro yang melambaikan tangan kearahnya,Sartika tersenyum lembut membalas lambaian tangan bocah kecil itu.

"Tumben Varo ikut?"

"Iya dong! Mau nemenin papah!"

Sartika ngangguk,ya. Siswi SMA yang menjadi teman Argya sewaktu masih sekolah,Sartika juga tau kalo Alvaro itu anak Argya. Dan Sartika juga sudah tau kalau yang melahirkan Alvaro itu Argya.

"Titip Varo dulu ya Sar."

"Iya."

Argya berjalan masuk kedalam satu ruangan meninggalkan Varo dan Sartika.

"Tante Tika."

"Kenapa?"

"Kok gak ada pasien si?"

"Ada didalem dong."

"Itu siapa Tante."

"Mana?"

"Itu!!" Alvaro nunjuk sesuatu disana,Sartika melihat apa yang Varo tunjuk.

"Ooh... Varo mau nyam--"

"Sar kamu dipanggil."

Sartika menoleh kebelakang menatap Argya yang sudah memakai jas dokternya,''sama siapa?"

"Sama atasan."

"Oh oke deh."

Sartika pergi meninggalkan Argya dan Varo.

Argya berjongkok menyamai tinggi anaknya,"kamu liatin apa?"

"Papah kesana yu!" Alvaro nunjuk sesuatu yang tadi ia kasih tau ke Sartika juga.

"Ayo." Argya menggendong tubuh kecil Alvaro yang lagi megang robot-robotan nya.

"Rio kok sendirian?"

"D-dokter?"

"Mana mamah kamu?"

"D-dokter?"

"Iya sayang,ini dokter. Mamah kamu mana hm?"