02 • Merah Putih

401K 40.8K 1.9K
                                    

"Semanis-manisnya gula, lebih manis Theo. Kata kakek sih gitu. Kata kakek ya, bukan kata gue! Jangan pojokin gue loh, itu beneran kata kakek, suwer dua jari"

- Antheo Killian -
________

Sesuai permintaan kakek, Theo akhirnya bersekolah di SMA Merah Putih. Pagi itu Theo datang dengan menaiki mobil kakeknya, mobil berwarna merah menyala keluaran terbaru. Theo biasanya berangkat ke sekolah dengan menaiki motor, namun saat ini motor cowok itu sedang disita kakek.

Setelah Theo turun dari mobilnya datang segerombol siswa yang menaiki motor dan parkir di samping mobilnya. Beberapa gadis di SMA Merah Putih berkumpul di koridor untuk melihat gerombolan cowok itu.

Theo melihat dengan malas para gadis itu. Para gadis yang menurutnya terlalu terbucin-bucin dengan makhluk bernama cowok. Tapi setidaknya mereka hanya melihat, tidak berteriak-teriak seperti gadis-gadis di SMAnya dulu. Jika berteriak tidak jelas ia yang merasa malu. Mungkin beda lagi konsepnya kalau yang datang artis, berteriak saat melihat artis itu cukup wajar.

"HADES!" sebuah teriakan keras menggema di koridor yang dilewati Theo.

Theo yang melihat itu diam di tempatnya berdiri. Ia merasa tidak asing dengan apa yang akan terjadi. Menurutnya akan ada pertunjukan menarik.

"Berapa kali ibu bilang! Kancing baju kamu, Hades! Kamu pamer badan?"

Cowok tampan yang dipanggil Hades hanya diam dan berjalan pergi meninggalkan gurunya yang sedang mengoceh, diikuti oleh gerombolan Hades yang juga cuek dengan gurunya.

"KALIAN SEMUA BERHENTI!"

Namun sayangnya tidak ada yang berhenti di antara gerombolan itu.

"HADES!" teriak guru itu lagi.

Salah seorang yang berjalan tepat di samping Hades berhenti dan berjalan menghampiri guru itu. Sebelumnya cowok itu mengambil minuman kemasan dari tas seorang gadis yang berdiri di koridor.

"Ibu capek kan sama Hades, nih minum bu. Saya selaku teman Hades minta maaf lagi, emang Hades kurang ajar terus bu," ucap cowok itu, memberikan minuman kemasan pada gurunya. Lalu cowok itu kembali pergi berjalan di samping Hades.

"Nanti jangan lupa ke ruang BK, kita diskusi lagi," ucap guru itu, berjalan pergi sambil membuka botol air kemasan.

Theo yang melihat itu mengangkat sebelah alisnya, merasa bingung dengan percakapan itu. "Ck," decak Theo berjalan mendekati Hades dan menatap Hades, sebenarnya Theo ingin mencoba menjegal Hades, namun ia takut langsung di kroyok satu geng. Jadi ia urungkan saja niatnya.

Theo mengeluarkan kacamatanya, berjalan dengan kacamata hitam yang bertengger di wajah manisnya. Dalam hati, Theo merasa tertarik dengan Hades dan gerombolan itu, menurutnya mereka selaras dengannya. Ia suka pada orang yang sedikit memberontak pada aturan.

Seperti biasa, setelah Theo masuk ruang kelas barunya maka para siswi langsung menunjukkan reaksi heboh. Tidak sedikit dari mereka yang telah mengetahui siapa dia.

"Bener-bener Antheo yang terkenal itu? Wah... Bisa cuci mata selain lihat Hades," ucap salah seorang gadis yang terdengar di telinga Theo.

"Theo manis banget." Theo tersenyum saat mendengar ucapan itu. Sudah terbukti valid 360° bahwa ia itu manis.

"Kenalin nama gue Antheo Killian. Gue pindahan dari SMA Merapi." Theo menatap gurunya, dengan tatapan mata cowok itu seolah bertanya udah kan bu? Boleh duduk?.

Wali kelas Theo mengamati penampilan Theo yang sangat jauh dari tata tertib sekolah. Dasinya tidak ada, dua kancing seragamnya terbuka, kaos kaki yang seharusnya putih berganti hitam, rambut yang sedikit berwarna pirang dan baju yang dikeluarkan.

THEORUZ: Guarding My Love DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang