09

2.6K 148 1
                                    

[Vote sebelum baca!]

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

SELAMAT MENIKMATI

^^

"Assalamualaikum," salam Nadia dan Via bersamaan ketika memasuki masjid di pondoknya.

"Wa'alaikumussalam warahmatulloh.."

"Mba, ini teman Mba sebaiknya dibangunkan dengan cara apa saja, soalnya saya dari tadi ngebangunin malah nggak bangun," ujar Faiz. Lelaki itu tadi sempat pulang ke ndalem sebentar untuk mengambil kitab miliknya karena setengah jam lagi akan melakukan sholat tahajud berjamaah lalu dilanjut mengaji kitab, dan ia kebetulan gurunya hari ini. Faiz menyuruh Riana untuk terus mengaji selama ia mengambil kitab, tetapi sepulangnya dari ndalem, lelaki itu malah menemukan Riana yang tertidur dengan posisi menyender ke tembok dan iqro menjadi penutup wajahnya. Sudah dipanggil beberapa kali tidak bangun, sudah dicolek bahunya dengan petunjuk mengaji juga tetep tidak bangun, bahkan memakai sedikit air keran pun cewek itu cuman melenguh lalu lanjut tidur. Karena Faiz tidak tahu harus membangunkan dengan cara bagaimana lagi, akhirnya laki-laki itu meminta tolong kepada petugas keamanan yang sedang berjaga untuk memanggil teman cewek itu.

Via mendekati Nadia seraya terus menatap Riana yang tertidur. "Kok Riana ada di sini, Na?" bisiknya.

Nadia menggeleng. "Sebaiknya kita bangunin Riana aja sekarang."

Via mengangguk. Keduanya berjalan ke arah Riana lalu menggoyang-goyangkan tubuh cewek itu sedikit keras agar terganggu dan bangun.

sekali..

Dua kali..

Tiga kali.

Nadia dan Via menghela napas panjang ketika sudah ketiga kalinya mereka membangunkan Riana tapi masih tidak terganggu.

"Riana kalau tidur kayak orang mati ya, Na?" Via nampak frustasi.

"Shuttt.. gaboleh gitu!"

"Bisa?" tanya Faiz setelah keluar dari masjid untuk memberhentikan para santri putra yang ingin memasuki masjid untuk sholat tahajud berjamaah.

Nadia dan Via menggeleng. Faiz memijat keningnya pusing. Laki-laki itu diam cukup lama memikirkan cara untuk membangunkan santrinya. Faiz tersenyum tipis ketika satu ide cemerlang ia temukan dari otaknya.

"Kalian ikuti cara yang saya lakukan, ya!"

Nadia dan Via mengangguk walau sama sekali tidak mengerti.

Faiz berdehem beberapa kali lalu tiba-tiba berteriak yang membuat Nadia dan Via terlonjak kaget.

"KEBAKARAN-KEBAKARAN!"

Nadia dan Via bingung sendiri melihatnya namun keduanya tetap menuruti ucapan Faiz.

"KEBAKARAN-KEBAKARAN!!!" teriak Nadia dan Via kompak.

"TOLONGG KEBAKARAN!"

"KEBAKARAANN!"

"AAAAA KEBAKARANN!" Pekik Riana kaget lalu berdiri dengan wajah sayu serta panik.

Hallo Gus!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang