01. First Impression

89 9 20
                                    

Ditulis oleh: Azzarisma_16

“Ada banyak makna di balik sebuah pertemuan, dan gue yakin itu semua sudah ditakdirkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ada banyak makna di balik sebuah pertemuan, dan gue yakin itu semua sudah ditakdirkan.”

-Alder Jordan Brawijaya-

🌻🌻🌻

01. FIRST IMPRESSION

Azalea keluar dari tempat kerjanya ketika jam tepat menunjukkan pukul 10 malam. Hari ini ia sedikit pulang terlambat, karena pengunjung yang datang ke coffee shop tempatnya bekerja terhitung lebih banyak dari biasanya. Benar, seperti inilah keseharian Azalea.

Bekerja mulai dari pukul 4 sore sampai pukul 9 malam. Hal ini Azalea lakukan untuk menunjang hidupnya, Gala, juga mengurangi beban Bu Zoya yang sudah banyak membantunya.

Kaki Azalea terus melangkah menyusuri jalanan menuju kontrakannya yang mulai sepi dari aktivitas manusia. Namun, ketika ia hampir sampai di pintu masuk gang kontrakannya, tiba-tiba ada sebuah suara yang masuk ke telinganya.

“Akhirnya, ada orang juga.”

Refleks, Azalea langsung menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Azalea yang sedikit terkejut dengan keberadaan seorang laki-laki di dalam got, bahkan sampai mundur beberapa langkah.

“Tolongin gue, dong,” ucap laki-laki itu kembali.

Azalea tak bergeming. Ia malah menoleh ke kanan dan ke kiri, seolah memastikan bahwa laki-laki itu meminta pertolongan padanya.

“Astaga, lo ngapain malah tengak-tengok kayak orang gila. Iya, gue minta tolong sama lo,” geram laki-laki itu.

“Gue?” Azalea menunjuk dirinya sendiri.

Laa haula wa laa quwwata illa billah ... iya, lo. Emang mau siapa lagi? Gak ada orang lain lagi selain lo sama gue di sini. Udah, buruan bantuin. Gue udah gak betah di dalam got kayak gini.”

Bukannya langsung menolong, Azalea malah melontarkan pertanyaan nyelenehya kembali.

“Kenapa gue harus bantuin lo?”

“Ya ‘kan gue lagi kesusahan. Bukannya sesama manusia itu harus saling tolong menolong?”

Benar juga.

Eh, tapi bagaimana kalau ternyata laki-laki itu hanya modus? Bisa saja ada maksud terselubung, kan?

“Gak. Bisa aja ini cuma modus lo untuk melakukan kejahatan.”

DANDELION [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now