Epilog

817 42 7
                                    

Satu bulan telah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan telah berlalu...

Zeevana yang berada di Jakarta kembali lagi ke Bandung.

Salah satu tujuannya ke Bandung ialah ingin bertemu dengan Rafael. Zeevana sengaja tidak memberi tahu Rafael kedatangannya kali ini. Karena ia ingin memberikan kejutan buat Rafael.

"Eh toko bunga. Zevano berhenti! Aku ingin beli bunga"

Jangan heran jika Zeevana memanggil nama Zevano. Karena ia ke Bandung di temani oleh Zevano.

Zevano menuruti permintaan Zeevana. Zevano memberhentikan mobilnya di depan sebuah toko bunga.

Zeevana langsung keluar dari mobil. Ia berlari kecil, ke toko bunga.

Zeevana mengedarkan pandangannya untuk mencari bunga yang akan dia bawa.

Zeevana mengambil salah satu buker mawar bewarna merah. "Ini aja deh. Cantik bunganya"

Zeevana membayar bunga tersebut lalu masuk kedalam mobil Zevano tanpa meletakkan bunga tersebut di jok belakang.

"Kenapa harus beli bunga Zeevana?" tanya Zevano menatap Zeevana dengan bingung.

Entah kenapa tiba-tiba Zeevana membawa bunga. Padahal kan Rafael cowok. Ya kali suka bunga.

Zeevana mengedikkan bahunya. "Ga tau. Kepikiran aja buat beli bunga. Lagian masa iya, ga bawa apa-apa ketemu sama Rafael"

Zevano mengangguk mengiyakan.

Sepanjang jalan Zeevana tidak berhenti tersenyum sambil menatap bunga. Sesekali ia menatap kearah jalanan.

Zeevana yang asik melamun sambil menatap bunga. Tidak sadar bahwa Zevano memanggilnya.

Zevano menepuk pundak Zeevana dengan pelan. "Udah sampai, Na"

Zeevana melihat ke sekeliling. "Oh iya. Ayo turun, Zevano"

Tanpa menunggu Zevano. Zeevana segera berlari dalam rumah Rafael. Ia ingin memeluk Rafael saat ini. Zeevana berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak gengsi lagi. Jadi, jika bertemu dengan Rafael nanti ia akan memeluk Rafael.

"Rafael!" panggil Zeevana. Tapi, Rafael tidak muncul-muncul juga.

"Loh Zeevana" kata Fiore kaget. "Lo ngapain disini?"

"Rafael mana kak? Kok pintu nya mau di kunci? Emang mau kemana?" tanya Zeevana panjang x lebar.

"Lo ga tau? Rafael kan masih di rumah sakit"

Zeevana terkejut. "Loh... Sejak kapan kak?"

"Sebulan yang lalu" balas Fiore. "Mau ke rumah sakit bareng ga?"

Zeevana mengangguk. Ia ikut kedalam mobil Fiore. Zeevana meninggalkan Zevano begitu saja.

Sesampai di rumah sakit. Zeevana melihat semua orang yang ada di depan ruangan Rafael menangis. Membuat Zeevana bingung.

Sarap!!(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang