AGAM - 13

242K 28.8K 5.6K
                                    

VOTE DULU TSAYYY!!!

Agam duduk di sofa sambil menatap ke arah pintu mansion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agam duduk di sofa sambil menatap ke arah pintu mansion. Ia menunggu Leyla masuk kedalam, tetapi pintu itu tak kunjung terbuka. Agam pun beranjak dan kembali berjalan keluar mansion.

Ia membuka pintu mobil di mana Leyla duduk tadi. Mengerutkan kening ketika tidak mendapati gadis itu di sana. Ditutupnya kembali pintu mobil dengan kasar. Perhatiannya tertuju pada gerbang yang terbuka.

Agam tersenyum smirk, dikeluarkannya pistol dan mengisi peluru ke dalamnya. Ia memasuki mobil dan mengendarainya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Leyla dapat bernafas legah setelah berhasil menaiki bus. Selang beberapa menit kemudian, suara ban meletus memicu keributan di dalam bus. Lagi, suara ban meletus kembali terdengar. Bus pun menjadi oleng.

Leyla tampak curiga, ia berdiri dan menengok kebelakang bus.

Deg

"Habislah aku!" Leyla menutup mulutnya kaget, ia sangat mengenali salah satu mobil di belakang.

Bus berhenti di pinggir jalan, semua penumpang segera turun termasuk Leyla. Dilihatnya mobil itu ikut berhenti, terlihat jelas siapa si pengendara. Leyla langsung berlari sebelum Agam menangkapnya.

"Kali ini aku ga boleh gagal!" Tekadnya.

"LEYLA!"

Seketika Leyla terkejut saat namanya di panggil dengan suara lantang. Ia menengok kebelakang, ternyata Agam sedang mengejar dia dan jaraknya hampir dekat.

"Kenapa larinya kak Agam cepat banget?!" Kaget Leyla.

Leyla berbelok memasuki gang kecil yang lumayan sepi. Ia memelankan larinya sambil memegangi dada. Asmanya kambuh.

Tubuhnya tiba-tiba saja di tarik sangat kencang kebelakang. Ah! Dia tertangkap!

Leyla sangat takut melihat ekspresi wajah Agam, seperti ingin memakannya hidup-hidup. Agam mencengkram kedua lengan Leyla kuat.

"Lo udah mancing emosi gue, dan liat apa yang bakal gue lakuin ke lo!"

Leyla memberontak. "Lepasin! Aku ga takut sama kakak!" Seru Leyla dengan nafas ngos-ngosan.

Agam menatap takjub pada gadis ini. Senyum smirk nya kembali ia tampilkan. "Ikut gue!"

"Ga! Enggak mau! Lepasin, aku mau pulang!"

Agam tidak perduli, ia tetap menarik gadis itu paksa. Leyla terus memukul-mukul lengan Agam, tapi, cowok itu tidak merasa kesakitan sedikit pun.

Kepala Leyla mulai pusing, dadanya semakin sesak. Seperkian detiknya tubuh Leyla ambruk, beruntung Agam sigap menangkap tubuh Leyla sebelum terjatuh dan menyentuh tanah.

Dilihatnya wajah Leyla pucat, Agam menepuk-nepuk pelan pipi gadis itu. "Bangun! Ga usah pura-pura pingsan segala!"

Tidak ada pergerakan. Agam mencoba mengecek denyut nadi serta pernapasan gadis itu.

AGAM [terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang