Hai Hai
Giaman kabarnya?
Jaga kesehatan ya
Jangan lupa vote sama komennya
Happy reading
Jova tau Devan tidak akan pernah membuka pintu itu, Devan jika sudah berkata 'tidak boleh' Jova hanya pasrah.
"Aku gak bakal pergi dari sini Dev." finalnya dan bangkit dari bilik pintu kamar itu, berjalan dengan sekuat tenaga. Dengan rasa sesak menjalar di paru parunya. Berjalan menuju balkon kamar.
"Tuhan, tolong bantu Jova nanti ya." pintanya pada sang kuasa agar di beri kemudahan untuk bertemu sang ayah.
Jova mendudukan dirinya, di sebuah sofa kecil yang sudah berada di sana.
Sesekali melihat langit biru di atas sana. Indah, jika Jova memiliki sayap untuk terbang ia ingin terbang sangat tinggi dan pergi menjauh dari manusia.Sesekali tersenyum karna angin hangat menerpa wajah cantik milik wanita itu. Sungguh Jova tidak bermaksud untuk merepotkan Devan dan bunda, tapi dirinya sudah tau akan seperti ini. Pesan sang guru membuat Jova panik dan khawatir, itu sebabnya dirinya menjadi sakit dan tidak sadarkan diri.
Gadis itu membangunkan badannya dan kembali masuk kedalam kamar setelah menenangkan hatinya. Pintu kaca itu ia tutupkan dengan rapat. Ia baringkan tubuh yang sudah hampir remuk itu. sungguh demam membuat tubuh rasanya lemas. Berjalan sedikit membuatnya sangat lemas.
"Tuhan sekali lagi, bantu Jova nanti ya." setelah mengatakan itu Jova, menutup matanya yang sangat berat
Semoga sang maha kuasa akan membantunya nanti.
****
"Jova sayang," ada sebuah usapan di kepalanya dengan lembut. Jova membukakan matanya perlahan melihat kearah suara itu berasal.
“Maaf, bunda bangunin kamu. Makan dulu ya," ucapnya lembut seraya membantu Jova bangun dan bersandar pada kepala ranjang.
"Gimana, masih pusing sayang?" tanyanya pada Jova, Jova mengelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Jova ingin menangis rasanya, tidak hanya sekali ibu dari Devan pacarnya ini memperhatikannya layak anak kandung. Tetap saja jika bunda berprilaku seperti ini ia ingin menangis, di kondisinya saat ini ia mudah sekali untuk menangis.
Jadi begini ya yang dirasakan mereka memiliki seorang ibu yang amat menyayangi anaknya.
"Hey, kok ngelamun sih" ucap sang bunda membuyarkan lamunan Jova.
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF JOVANCA (END)
Teen Fiction"Dua insan yang berpegang teguh pada satu harapan." "Cinta yang sempurna itu, kalau Jova dan Devan selalu bersama." Sebuah kisah seorang gadis bernama Loreane Jovanca Ravindra yang harus mencoba berdamai dengan keadaan, ditinggal seorang ibu dan dil...