C h a p t h e r [9] -- Kembali?

992 158 28
                                    

Ohaaa!!!

Sebelum baca sempatkan vote dulu yahh!!
































"NARA SENPAI! TANAKA SENPAI! HELP!" teriakan (y/n) menggema di lorong menuju dapur. Gadis itu membawa banyak barang di tangannya.

Beberapa karyawan lainnya juga ikut membantu (y/n), mereka tidak ingin gadis berusia 14 tahun itu membawa beban berat. Para karyawan berfikir kalau (y/n) yatim piatu dan hidup sendiri untuk membiayai kebutuhannya. Bahkan di usianya sekarang bukannya sekloah malah bekerja.

Selesai meletakkan barang Tanaka Senpai memberi sedikit waktu untuk beristirahat. (y/n) memikirkan kejadian tadi, bukankah itu mengerikan.

Meskipun (y/n) selalu di tantang untuk berduel, gadis itu belum pernah ikut tawuran. Apalagi ada wasitnya, mereka seperti sedang sabung ayam.

Bertaruh dan memilih geng mana yang akan menang.

"Orang yang mau membawaku ke tempat tawuran tadi juga mengerikan." (y/n) mengusap lengannya yang merinding.

"Dan apa-apaan rambut kepangnya itu."

SKIP


Di perjalanan pulang, (y/n) dan Nara senpai berniat untuk pergi ke kedai ramen dekat restoran. (y/n) menceritakan kejadian yang di alaminya saat membeli kebutuhan di pasar siang tadi.

Nara senpai tentu saja terkejut, dia tahu siapa geng yang sedang tawuran itu. Dan mungkin saja warga disekitar sini juga tau.

Wanita berumur 22 tahun itu menceritakan tentang geng-geng yang berkuasa di Tokyo, salah satunya yang sedang tawuran siang tadi.

"Lihat! Sudah ada korban bukan!" Nara senpai menunjuk televise yang menayangkan kejadian tawuran dan memakan satu korban.

(y/n) bergidik ngeri melihat tanyangan itu.

"Senpai, kalau tadi tidak ada yang mendatangiku saat mau menelfon polisi. Mungkin saja tawuran itu tidak memakan korban."

"Jangan salahkan dirimu. Lebih baik kalau kau melihat mereka ada baiknya langsung pergi, jangan terlibat dengan geng."

Tanpa (y/n) sadari, dia sudah tinggal serumah dengan salah satu anggota geng itu.

(y/n) diantar oleh Nara senpai dengan motor bututnya. Gadis itu terbengong melihat motor keluaran lama yang di bawa Nara senpai. Dia pernah melihat motor ini di pameran motor antik.

Pikiran gadis itu mulai mengelana di sepanjang menuju rumahnya.

Dan entah kenapa gadis itu teringat kembali saat dia pertama kali kembali ke masa lalu. Begitu frustasi dirinya, dia tidak kenal dengan siapapun.
Apalagi di masalalu belum secanggih di masa depan. Gadis itu seakan kembali kejaman purba yang belum menemukan alat modern.

(y/n) beruntung bisa bertemu dengan Mitsuya, Chifuyu, Baji, Nara senpai, Tanaka senpai.

"Arigato senpai." (y/n) tersenyum cerah pada Nara senpai.

Gadis itu turun dari motornya dan melambaikan tangannya saat motor yang di kendarai Nara senpai mulai menjauh.

"Tadaima."

Sepertinya Mitsuya tidak pulang ke rumah, (y/n) sudah tau alasannya. Dia pergi ke kamar Mana dan Luna untuk mengecek keadaan mereka.

Dia tersenyum melihat kedua adik Mitsuya tidur dengan damai.

"Nee-chan membawakan kalian boneka, semoga kalian suka." (y/n) mengecup dahi mereka berdua, lalu menutup perlahan pintu kamar.

(y/n) beralih menjuju kamar Mitsuya, dia meletakkan satu bungkus coklat dan obat luka di meja belajar Mitsuya. Gadis itu juga menuliskan beberapa kata di selembar kertas dan menempelnya di meja belajar.

Saat ingin keluar dari kamar Mitsuya, (y/n) melihat cahaya yang sama saat dia detang ke masa lalu.

"Apa aku akan kembali ke masa depan?" gumam (y/n) yang tubuhnya perlahan di elan oleh silaunya cahaya.

























"Apa aku akan kembali ke masa depan?" gumam (y/n) yang tubuhnya perlahan di elan oleh silaunya cahaya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"(y/n) jangan pergi!" -Mitsuya




Jangan lupa vote + komentarnya yaa gaess ヽ(*≧ω≦)ノ





















Back To The Past • Tokyo RevengersWhere stories live. Discover now