02 | Mulai Berani

305K 30.3K 771
                                    

[ Happy reading ]




Zea mondar-mandir gelisah, pasalnya Elgara sama sekali tidak mau makan sejak tadi pagi. Balita itu juga terus merengek menanyakan Althan.

"El, makan dulu ya. Nanti habis makan kita ketemu papa oke?" bujuk Zea untuk kesekian kalinya.

Elgara menggeleng, bocah malah asik bermain tanpa mempedulikan Zea. "Mommy bohong, El mau ketemu papa!"

"Iya nanti kita ketemu papa, sekarang ayo makan dulu." bujuk Zea lagi.

Balita itu kembali menggeleng. "Gak mau, El mau makan sama papa aja!" kekeuh Elgara.

"Mommy janji deh kalo El mau makan kita ketemu papa gimana?"

Elgara menatap Zea beberapa detik sebelum akhirnya bocah itu kembali berucap. "Benelan?" tanyanya memastikan.

Zea mengangguk cepat. "Beneran, dong!" jawabnya seraya memasukan makanannya kedalam mulut bocah itu.

Kali ini Elgara tak menolak suapan dari Zea, bahkan dengan ringan bocah itu menerima setiap suapan dari Zea.

"Pinter banget sih, ayo buka mulut lagi sayang. Ini tinggal beberapa suapan lagi." ucap wanita itu.

"Udah mommy, pelut El kenyang." balas Elgara seraya menunjukan perut buncitnya.

Zea tertawa melihatnya. "Sedikit lagi, sayang. Habisin ya." bujuk perempuan itu selembut mungkin.

Elgara menurut saja, lalu dengan cepat bocah itu menerima suapan terakhir dari Zea. "Hole, habis!"

"Pinter!" pujinya.

"Ayo mommy, El mau ketemu papa!"

"Iya-iya bawel banget sih, let's go!"

Elgara tersenyum lebar, dengan cepat ia berjalan turun kebawah. "Mommy ayo!" ajaknya.

Zea tersenyum tipis lalu mengangguk. Biarlah kali ini ia menuruti kemauan Elgara walaupun sebenarnya Zea tak mau bertemu dengan cowok menyebalkan itu. Ia juga tak tega jika melihat Elgara terus-terusan menangis menyebut nama Althan.

☆☆☆☆

Sudah hampir tiga puluh menit Zea dan Elgara menunggu Althan di tempat kemarin ketika mereka bertemu. Namun hasilnya nihil, mereka tak menemukan Althan sama sekali.

"Elgara, udah malem gini kita pulang aja yuk? Kayanya papa juga lagi sibuk deh." Zea berucap.

"Tunggu bental lagi aja, Mommy."

"Yaudah deh, lima menit lagi. Tapi habis itu langsung pulang ya?" tanya Zea, Elgara hanya mengangguk menjawabnya.

Sudah hampir lima menit menunggu. Namun, masih belum ada tanda-tanda Althan akan datang.

"Udah lima menit, kita pulang ya?"

Elgara mengangguk pelan kemudian berjalan menuju mobilnya kembali. Baru saja ia akan masuk kedalam mobil, tapi langkahnya berhanti saat seseorang lebih dulu memeluk tubuhnya dari belakang.

Elgara terkejut dan langsung menoleh kebelakang. "Papa!" teriak bocah itu kemudian meluk tubuh Althan.

Althan mengangguk sembari mencubi pipi gembul milik bocah itu. "El ngapain kesini?" Althan bertanya.

Elgara memanyunkan bibirnya kesal. "Papa kelamaan datengnya, El sama mommy nungguin papa tau!"

Althan tertawa mendengar bocah itu mengadu, kemudian melirik kearah Zea yang hanya diam memperhatikan mereka.

"Ngapain lo kesini?"

"El dari tadi nanyain lo terus, dia juga gak mau makan kalo belum ketemu sama lo." Zea menjelaskan, cowok itu hanya mengangguk membalasnya.

Althan berdiri lalu berhadapan dengan Zea, ia terdiam seraya memperhatikan penampilan Zea malam ini.

"Ngapain lo ngeliatin gue kaya gitu?"

Laki-laki itu tersenyum miring. "Lo liat mereka semua ngeliatin lo terus karna apa?" tanya Althan sembari menunjuk orang-orang yang tengah memperhatikan Zea.

"Karna gue cantik lah, makanya diliatin!"

Althan berdecih pelan mendengarnya. "Karna baju sialan lo yang kurang bahan itu!"

"Ini itu area balapan Arzea, terlalu bahaya kalo lo pake baju terbuka gitu." ujar Althan.

Zea mengerutkan dahinya bingung, kemudian ia kembali memperhatikan pakaianya. "Perasaan ini gak terlalu terbuka deh, mereka aja yang norak!"

"Lo gak mampu beli baju yang bener? Atau uang bulanan dari suami lo gak cukup buat beli baju yang bener?"

"Bukan urusan lo!" jawab Zea ketus tak suka Althan ikut campur dengan urusannya.

Althan melepas jaket miliknya kemudian melemparnya tepat di depan wajah Zea. "Pake!"

"Sialan lo!" umpat Zea.

Perempuan itu menurut, dengan cepat Zea memakai jaket milik Althan. "Makasih!" ucapnya.

Althan tersenyum melihat Zea, cewek itu terlihat lebih cantik ketika memakai jaket miliknya.

"Lebih baik lo minta cerai aja dari suami kere lo itu, biar lo nikah sama gue." celetuk Althan.

Zea membulatkan matanya terkejut dengan ucapan Althan. "Lo bener-bener gila, gue belum nikah!"

Althan teratawa mendengarnya. "Ngaco, kalo lo belum nikah kenapa ada Elgara? Suami lo gaib?"

"Althan, mulut lo!"

"Lagi pula lo gak perlu tau siapa gue sebenernya, dan lo gak perlu tau siapa Elgara sebenernya." lanjut Zea menjawab.

Althan mengerutkan dahinya bingung. "Dari pada lo makin ngaco mending masuk mobil aja deh!"

"Mending lo aja sana yang pergi!" usir Zea.

"Banyak omong lo, cepet masuk mobil!"

Zea memutarkan bola mata malasnya. "Iya-iya bawel lo, lagian gue juga males sama lo lama-lama."

"Ayo El kita pulang!" ajak Zea pada Elgara yang tengah pokus bermain game di handphone-nya.

"Siapa yang nyuruh lo pulang, gue cuman nyuruh lo masuk mobil bukan pulang!" ujar Althan.

"Ribet banget lo! Minggir sana gue mau pulang!"

"Berani lo ngebantah omongan gue. Gue gak akan segan-segan bongkar identitas asli lo, Arzea." ancam Althan.

Zea mencibir dalam hati, sial mengapa cowok itu selalu mengancamnya. Memangnya siapa dia?

"Mana kunci mobil lo?" tanya Althan.

"Biar gue yang anterin lo sama Elgara pulang, gue takut terjadi sesuatu sama Elgara."

"Lo pikir gue gak bisa jagain Elgara?"

"Terserah lo, pokoknya gue yang akan anterin lo sama Elgara pulang!" kata Althan tak mau di bantah.

"Maksa banget lo, atau jangan-jangan lo juga khawatir gue kenapa-napa kan?" Goda Zea.

"Gue khawatir sama lo?" tanya Althan seraya tertawa puas mendengar ucapannya sendiri.

"Kepedean lo!" lanjut cowok itu kemudian menyentil dahi Zea sedikit keras.

Zea mengusap dahinya yang sakit akibat ulah Althan. "Apaan sih lo, sakit tau!" adunya.

Althan tersenyum melihatnya, lalu cowok itu mengusap-ngusap dahi Zea yang memerah. "Lo itu lucu."




Tbc ..




Elgara emang manggil Althan dengan sebutan Papa ya, soalnya kalo Elgara manggil Althan Dady atau pun Dad, aku kurang srek. Mohon di maklumi 💗

Jangan lupa follow instagram @sheerinm_ untuk lihat seputar informasi tentang cerita-cerita aku!

Spam komen next yang banyak di sini👉

Tembus 1k komen langsung next chapter berikutnya!

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang