04 | Penganggung

257K 26.8K 1K
                                    

[ Happy reading ]








Althan memandang jengah perempuan yang tengah berdiri di depannya, menghalangi tubuhnya yang ingin keluar dari dalam kelas. "Minggir!"

"Gak mau!" ucap perempuan itu dengan nada yang di imut-imutkan membuat Althan semakin muak melihatnya.

"Ck, mau lo apasih Nola?"

"Anterin aku pulang, kamu gak inget apa kata mamih waktu itu?" ucap Nola. Perempuan gila yang selalu menganggu hidup Althan.

Perempuan itu sangat mencintai Althan, menurut dirinya Althan itu hanya miliknya seorang. Katakan saja jika Nola sangat terobsesi pada Althan.

Althan berdecak, persahabatan antara keluarganya dan keluarga Nola membuat cewek itu jadi semakin seenaknya.

"Gue mau pulang bareng cewek gue."

Nola tertawa garing mendengarnya. "Aku kan cewek kamu, Althan. Gimana sih!"

"Gak usah halu, sekarang minggir!" Althan mendorong tubuh Nola cukup kuat. Setelah berhasil, ia langsung keluar dari dalam ruangan itu.

"Althan!"

Cowok itu terus melangkah selebar mungkin, berharap agar Nola tak mengikutinya lagi.

Kemudian langkahnya berhenti saat melihat seseorang yang ia kenal tengah berada di depan pintu ruang guru, tanpa berlama-lama lagi ia langsung menarik pergelangan tangan cewek itu menuju belakang sekolah.

"Althan! Ngapain sih lo!"

"Berisik lo, ikutin gue aja!"

Zea tetep memberontak minta di lepaskan. "Apaan sih lo, gue lagi ada urusan Althan!"

"Gue minta tolong sama lo, kali ini aja."

Zea mengangkat sebelah alisnya bingung. "Kenapa sih lo, di kejar setan?"

Althan mengangguk. "Lebih serem dari pada setan pokoknya!" jawab cowok itu.

"Ngaco lo, —"

"Berani-beraninya lo deketin pacar gue!" sentak Nola yang baru saja datang, lalu menjambak rambut Zea begitu saja.

"Argh, gila lo!" ringgis Zea.

Althan membantu melepaskan jambakan Nola dari rambut Zea, hingga akhirnya jambakan itu terlepas juga.

"Apa-apaan sih lo!" bentak Zea pada Nola.

"Lo yang apa-apaan, berani-beraninya lo deketin pacar gue!" sentak balik Nola.

Zea menatap kearah Althan, merasa di perhatikan Althan pun balik menatap wanita itu.

Althan tersenyum melihat wajah Zea yang tampak marah, lalu tangannya bergerak untuk mengusap pipi cewek itu.

"Bukan Zea yang deketin gue, tapi gue yang deketin dia." kata laki-laki itu seraya tersenyum miring pada Nola.

Melihat itu Nola semakin marah, perlahan matanya mulai berkaca-kaca melihat keduanya saling bermesraan di hadapannya.

"Gak, kamu itu cuman milik aku. Althan!"

Nola berusaha untuk menjambak rambut Zea kembali, Namun tangan Althan lebih dulu menepis tangannya.

"Jangan sentuh cewek gue!" sentak Althan.

Althan merangkul bahu Zea, membuat Zea semakin bingung dengan cowok itu. Lalu, keduanya kembali berjalan meninggalkan Nola.

Kali ini Nola tak mengejar Althan lagi, wanita itu benar-benar pergi menjauhi Althan dan Juga Zea. Membuat cowok itu semakin tersenyum penuh kemenangan.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang