01. Ratu Meja Bundar

1.1K 31 0
                                    

"PERGI DAN JANGAN KEMBALI!"

Sonya membulatkan matanya tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar itu, dirinya pun mendongak menatap kearah Ibu Tirinya itu. Tak ada perkataan apapun, Sonya berusaha bangkit dengan sisa tenaga yang ada. "Kenapa kau berani mengusir ku padahal kau hanyalah Ibu Tiri ku. Ini rumah ku, PENINGGALAN MENDIANG IBU KU--"

PLAK



"Tutup mulut mu, Sonya!"

"A-ayah pun sama saja...." lirih Sonya sambil memegang pipinya yang masih terasa panas akibat tamparan dari Ayahnya itu. Sonya pun menatap kearah Ayahnya yang juga tengah menatap dirinya dengan begitu tajam, darah segar mengalir dari cela mulutnya itu. Sonya pun mengambil napas dalam-dalam lalu menghembuskannya. "Baik. Aku akan pergi"

Sonya langsung berjalan menuju kearah kamarnya, melewati dua saudara tirinya yang sedari tadi menyaksikan penyiksaan terhadap dirinya sambil tersenyum remeh dan merasa bangga karena Sonya akan pergi meninggalkan rumah itu. Tak sampai 30 menit Sonya sudah kembali dengan menggusur koper, dia tak berkata apa-apa lagi dan langsung pergi meninggalkan rumah yang baginya terasa seperti Neraka.











BRUG

Pintu di banding dengan begitu keras.
Sonya pun berjalan sambil memainkan ponselnya, dia tidak tahu harus bagaimana lagi dan harus kemana dia harus pergi?








TING

Celine><:
Datanglah ke Apartemen ku. Kau boleh tinggal disini bersama ku.

Kau sahabat ku, jangan merasa tidak enak ataupun segan. Kita lewati ini bersama.











••••••










Kelap kelip lampu dan alunan musik yang semakin lama semakin keras di sebuah acara yang di adakan dalam sebuah Bar. Orang-orang asyik dengan aktivitasnya masing-masing, bersenang-senang dengan red wine yang terus-menerus di teguk.

"Kau kalah lagi, Jack"

"Sialan!"

Edward tersenyum miring dan mengambil tumpukan uang tersebut, Jack dan ketiga temannya tak bisa berkata apa-apa lagi. Itu adalah putaran  ketiga dan mereka sudah kehabisan uang, Edward memang ahli bermain Judi.

"Aku menyerah. Sudahlah, uang ku habis," kata Rian sambil mengangkat kedua tangannya.

"Aku juga"

"Kau menghabiskan uang ku, Tuan!" kata Jack sambil meneguk minumannya.

"Aku hanya bersenang-senang," Edward pun mengalihkan pandangan pada orang-orang yang sedari tadi menyaksikan mereka bermain. "Ada yang ingin bermain?"

Jelas tak akan ada yang menjawab, semuanya tak berani untuk menghadapi Edward karena sama saja dengan menjemput kemiskinan.

"Ayo!"

Tiba-tiba seorang gadis dengan dress berwarna hitam berjalan menuju kearah meja dan duduk menghadap Edward yang tersenyum menyeringai melihat gadis itu yang sudah tak asing lagi baginya.

"Sonya Ameera--"

"Aku hanya punya 5 juta, apakah boleh?"

SECRET ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang