17 | Terbiasa

208K 22.4K 2.7K
                                    

[ Happy reading ]





Setelah shalat subuh berjamaah bersama Althan. Laki-laki itu malah tertidur kembali. Berbeda dengan Zea, perempuan itu lebih memilih menyiapkan keperluan untuk hari ini apalagi ini adalah hari pertama Althan pergi ke kantor.

"Althan bangun!" ujar perempuan itu seraya mengoyah-goyah tubuh Althan.

Bukannya bangun, Althan malah mengeratkan pelukannya kepada balita yang masih tertidur disampingnya.

"Cepet bangun atau gue siram nih?" tangan Zea bergerak menepuk-nepuk pelan pipi laki-laki itu.

"Lima menit lagi deh!"

Zea menggeleng keras. "Ini kan hari pertama lo ngantor nanti lo kesiangan. Cepet bangun Althan!"

Samar-samar Althan mebuka matanya pandangan pertama kali yang ia liat adalah Zea yang sedang tersenyum tipis kearahnya. Cantik, batinnya.

Althan mengubah posisinya menjadi duduk, dan menyender di kepala ranjang. "Gue udah siapin air anget. Cepet mandi sana!" tutur Zea.

Althan mengulum bibirnya, laki-laki itu menarik pergelangan tangan Zea. Membuat perempuan itu kembali mundur.

"Sorry. Kemarin gue udah bentak lo." ucap Althan merasa bersalah.

Zea mengangguk pelan. "Santai aja. Udah cepet sana mandi!"

Althan mengangguk pelan, kemudian berjalan menuju kamar mandi. Meninggalkan Zea yang sedang sibuk membersihkan kamarnya.

☆☆☆☆

"Mau gue bawain bekal buat nanti siang?" tanya Zea membuat Althan menggeleng menjawabnya.

"Gak usah. Gue berangkat dulu, kalo ada apa-apa sama Elgara telpon gue aja."

Zea mengangguk, seraya menyalimi tangan Althan. "Iya mas, kamu juga nanti dikantor jangan sampe telat makan siang." jawab Zea lembut.

Apa katanya mas? Althan tidak salah dengerkan?

Althan mengalihkan pandangannya kearah lain, jantungnya berdebar sangat kencang, kenapa sekarang selalu seperti ini.

Althan berdehem pelan, untuk menghilangkan rasa gugup. "Iya sayang." ujarnya seraya mengusap pucuk kepala Zea.

Althan beralih menatap Elgara. Menyamakan tingginya dengan dengan bocah itu.

"Jangan nakal sama mommy ya?" laki-laki itu mencium pipi gembul milik Elgara.

Elgara mengangguk-ngangguk. Membuat Althan gemas dengan tingkah bocah itu. "Iya papa!" jawabnya.

Setelah itu Althan masuk kedalam mobilnya, terlihat laki-laki itu melambai-lambaikan tangannya.

Zea menatap balita yang masih tersenyum seraya menggendong tubuh Elgara untuk masuk kedalam rumahnya.

"Tunggu di sini dulu ya? Mommy mau bikin makanan buat Elgara."

Elgara mengangguk pelan, bocah itu menoleh ketika mendengar suara lagu dari film kartun kesukaannya.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang