2

722 74 2
                                    


Sudah satu bulan semenjak pertemuan pertama Sunghoon dan Sunoo, dan Sunghoon yang membeli lukisan milik Sunoo. Sunghoon terus menatap lukisan yang ia beli dari pameran lukisan kampus. Ia merasa kagum, lukisan dan judul sangatlah bertolak belakang, lukisan kapal yang berlayar tenang ditengah badai yang ternyata memiliki judul nama salah satu jenis cabe.

"Kim Sunoo kamu manis sekali." –Sunghoon yang mengucapkan kata-kata tersebut tiba-tiba

Sunghoon mengingat kembali setiap inci pertemuan pertamanya dengan Sunoo. Ia merasakan gejolak yang berbeda setiap dirinya sedang memikirkan Sunoo, Ia bertanya apakah ia sedang jatuh pada jurang yang tak berujung? Ia berniat untuk mencari Sunoo di kampusnya hanya sekedar mengenalnya, meskipun sudah satu bulan ia mengagumi pelukis lukisan yang berada didepan kasurnya itu, Ia merasa belum terlambat untuk mengambil garis start.

"Jay kamu tau Kim Sunoo." –Tanya Sunghoon pada sepupunya

"Oh si Kim itu, dia sahabat pacarku kenapa?" –Jay

Sunghoon terkejut ternyata Sunoo sangat dekat dengan sepupunya tersebut, Ia merasa dunia ini sangatlah sempit.

"Tidak aku hanya bertanya." -Sunghoon

Sunghoon tidak ingin pendekatannya pada Sunoo diketahui oleh Jay maka dari itu ia akan langsung bertanya pada Jungwon saja.

"Jungwon kau kenal Kim Sunoo kah?" –Jungwon

"Iya dia sahabatku kenapa kak?" –Jungwon

"Dia jurusan apa?" –Sunghoon

"DKV" –Jungwon

"Makasih" –Sunghoon

Ia sudah mengetahui jurusan Sunoo dan Ia bertekad untuk menemuinya setelah kelas dan berharap bahwa Sunoo ada disana.

"Oh hai Kak." –Sunoo

"Hai Sunoo." –Sunghoon

Ia menemui Sunoo tepat setelah kelas usai dan diberkatilah Sunghoon karena bertemu dengan Sunoo. Dibelakang mereka sudah banyak mahasiswi yang berteriak, karena kedatangan Sunghoon. Ia tidak suka karena teriakan itu membuat Sunghoon risih.

"Kenapa kak, mau beli lukisan lagi?" –Sunoo

"Enggak saya ingin ajak kamu makan." –Sunghoon

"Boleh sih kak." –Sunoo

Sunghoon mengandeng tangan Sunoo tanpa meminta ijin pada sang pemilik dan berjalan menuju parkiran kampus. Mahasiswi yang berteriak tadi semakin kencang teriakannya karena terkejut Sunghoon sudah memiliki kekasih tetapi juga merasa iri karena itu bukan mereka.

Sunoo terkejut ketika ia memasuki restoran mewah dengan pemandangan rooftop yang sangat indah dan ia duduk di meja dan krusi yang sudah di reservasi oleh Manusia didepannya. Sunghoon membawa Sunoo ke restoran yang ia kelola, Sunghoon mendapatkan restoran ini sebagai hadiah ulang tahunnya ke-20 dari sang kakek.

"Kak ini bener kakak bawa aku kesini." –Sunoo

"Iya kenapa, ga suka ya?" –Sunghoon

"Sunoo suka banget, makasih ya kak." –Sunoo

"Iya sama-sama kak." –Sunghoon

Makanan yang Sunghoon pesan telah datang, dan memakan mereka makan makanan yang Ia pesan. Pada saat makan Ia merasa gemas pada Sunoo karena pipi Sunoo semakin gembul, Ia ingin mencubitnya tetapi Ia merasa malu dan berakhir tersenyum sendiri.

"Kakak kenapa senyum-senyum, ada yang salah kah?" –Sunoo

"Kamu lucu pas makan." –Sunghoon

"Ih kakak." –Sunoo

Pipi Sunoo merah merona seperti memakai blush on. Sunghoon yang merasa gemas pada Sunoo akhirnya berani mencubit pipi Sunoo dan itu membuat Sunoo terkejut. Mereka melanjtkan makan dengan pipi yang memerah, yang satu merasa gemas yang satunya merasa malu-malu."

"Makasih kak udah mau nganterin aku sama traktir makan lain kali aku traktir ya tapi kemungkinan engga direstoran yang kayak tadi." –Sunoo

"Iya sama-sama, nomor saya udah saya tulis tadi di Handphone mu." –Sunghoon

"Oh iya, ya udah nanti aku hubungin ya dadah." –Sunoo

Sunghoon membalas lambaian tangan Sunoo. Ia cukup gila untuk mengetahui bahwa ia sedang jatuh, bukan jatuh yang menyakitkan tetapi jatuh yang mebahagiakan.

JalapenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang