22 | Rencana Liburan

177K 19.6K 1.3K
                                    

[ Happy reading ]





"Udah mau liburan tengah semester nih. Lo pada mau liburan kemana?" tanya Dion sembari meminun jus buahnya kembali.

Althan dan Zyan masih sama-sama diam. Kedua laki-laki itu mengangkat bahunya tanda tak tau.

"Gimana kalo kita liburan bareng aja. Udah lama juga kan gak liburan bareng?" tanya Dion.

Zyan mengangguk semangat. "Tumbenan banget otak lo berfungsi. Yon!" celetuk cowok itu.

"Sembarangan kalo ngomong, lama-lama gue jual juga lo ke om-om!" Dion menggerutuk kesal.

"Jangan om. Aku takut om-om!" balas Zyan.

Laki-laki itu memutarkan bola mata malasnya, rasanya Dion ingin mengganti otak sahabatnya itu.

Kini mereka kembali serius. Matanya kompak menatap Althan yang masih diam tak bersuara. "Gimana sama lo?" Zyan bertanya.

"Mau liburan kemana?" sekarang giliran Althan yang bertanya.

Dion dan Zyan bertatapan untuk beberapa saat. Memikirkan tempat apa yang tepat untuk mereka berlibur.

"Gimana kalo liburan ke vila lo aja?" saran Zyan membuat Dion mengangguk menyetujui.

Althan mengangguk pelan. "Gue bakalan bawa Zea sama Elgara," ucap Althan. Laki-laki itu khawatir kalau meninggalkan Elgara dan Zea terlalu lama.

Zyan dan Dion mengangguk kompak. "Sekalian suruh Zea ajakin Adara, Al." Bisik Zyan.

"Ogah! Ajakin aja sendiri!"

"Pelit amat lo, gak bestian lagi kita!"

"Kuy cabut, Yon! Mending Kita ngapelin Bu Siti." lanjutan Zyan mengajak Dion.

"Gak, sana lo aja!" tolaknya.

Zyan memutarkan bola mata malasnya. "Emang sama aja lo berdua!"

"Serah lo." Althan bangkit dari duduknya. Lalu, cowok itu berjalan menjauh dari kedua sahabatnya.

"Gue heran sama isi otak lo. Yan, sekalian aja tuh godain Mpok Beti!" ujar Dion sembari melangkah mengikuti Althan.

Zyan cengengesan sendiri, laki-laki itu berbisik sesuatu kepada Dion. "Gue juga heran sama isi hati lo. Sebenernya masih demen cewe apa kagak sih?"

☆☆☆☆

Balita itu kegirangan sendiri saat melihat kartun kesukaannya itu berputar di dalam handpone Zea.

"Papa. Liat ucu dedenya!" girang bocah itu sembari menunjukannya kepada Althan.

Althan mengangguk saja, kemudian ia memeluk tubuh balita itu dari belakang. Lalu, mencubit pelan perut buncit Elgara.

"El au itu ya, papa?" pinta balita itu.

"Papa gak punya sayang." jawab Althan membuat bocah itu memanyunkan bibirnya kesal.

"Papa, El au itu!" kekeuh bocah itu.

Althan kembali menggeleng. Pasalnya yang Elgara minta itu bukan sembarangan, gila saja Elgara meminta bayi yang berada di film kartun tersebut.

"No boy. Papa gak punya." ujar Althan, laki-laki itu mencoba menenangkan Elgara.

"Mommy!" tangisan bocah itu pecah.

Althan mengusap wajahnya frustasi. Kalo sudah jadi begini siap-siap saja telinganya akan panas karna sebentar lagi ia akan mendengarkan konser istrinya.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang