06. Tante pelakor.

169K 26.1K 11.8K
                                    

Lelaki berwajah tegas itu melipat kemeja putihnya hingga sebatas lengan; memperlihatkan tangannya yang kekar dan berurat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki berwajah tegas itu melipat kemeja putihnya hingga sebatas lengan; memperlihatkan tangannya yang kekar dan berurat. Sorot mata elangnya melirik ke jam tangan silvernya yang menunjuk ke angka sembilan. Ia bermaksud bangkit dari kursi direkturnya tapi sepasang tangan yang hangat menggenggam kedua bahunya dari belakang dan memijatnya dengan lembut.

"Selamat pagi, Tuan. Tuan pasti capek, ya?" suara lembut seorang gadis di telinganya membuat ia merinding.

"Mau apa kamu?" tanya Gio sinis.

Ia tahu betul, asisten pribadinya ini; Jelita, sangat terobsesi padanya meskipun dia sudah tahu bahwa dirinya sudah menikah. Tapi tampaknya gadis itu sama sekali tidak perduli.

"Hngng? saya hanya ingin memberikan sedikit pijatan untuk Tuan. Tuan sudah berkerja sampai tengah malam tadi malam, pasti capek," bisiknya di leher atasannya itu dengan lancangnya namun lelaki tersebut segera menepisnya.

Butuh kekuatan besar untuk tidak tergoda dengan rayuan Jelita. Gadis yang mengenakan mini dress ini memang gadis yang sangat diinginkan para pria; tubuhnya yang body goals dan sifatnya yang menarik membuat pria tergila-gila.

"Saya mau menelepon istri saya dulu. Tolong jangan berisik," peringat lelaki itu dingin sebelum bangkit dari kursinya tapi lagi-lagi Jelita mengurungkan niatnya.

Gadis itu tidak menyerah, tanpa malu merangkak keatas meja lelaki itu dan menarik kerah kemeja atasannya tersebut. Ia menatap lelaki itu lekat-lekat, mengagumi setiap lekuk wajah tegasnya yang sempurna; tatapannya dalam, tulang hidungnya tinggi dan bibirnya sangatㅡ Sial, atasannya ini memang sangat tampan. Kenapa tidak dia saja yang menjadi istrinya?

"Maaf. tapi tolong berhenti mengganggu saya. Saya sama sekali tidak tertarik padamu. Sekali lagi kau melakukannya, saya tidak akan segan-segan untuk memecatmu," tegasnya membuat Jelita terbungkam seolah seseorang baru saja menamparnya. Dengan cara yang sangat halus.

"Dan tolong kenakan pakaian yang sopan di kantor saya. Ini kantor. bukan club atau hotel. Paham?" tanyanya membuat Lita semakin diam dan membeku.

"Daddy?"

Suara seorang bocah yang baru memasuki ruangan mereka membuat Jelita berjengit kaget dan spontan berdiri. Bibirnya segera membentuk senyum ramah. Ini.. anak atasannya?

"Ah, kenalkan. Ini Alvares. Alvares Putra Anendra. Putra saya," jelas atasannya membuat Lita sedikit tertegun. Pasalnya ini pertama kalinya ia melihat anak laki-laki yang benar-benar imut, menggemaskan sekaligus tampan. Intinya, anak ini luar biasa good looking seperti ayahnya.

 Intinya, anak ini luar biasa good looking seperti ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TROUBLEMAKER: BADBOY & HIS SONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang