sembilan

66 44 143
                                    

[VOTEMENT GAYS, JANGAN JADI PEMBACA GHOIB]

Rara berjalan kearah belakang sekolah, rasanya malu sekali jika harus kembali ke kelas, pasti mereka semua sudah tahu tentang hal memalukan ini, bisa-bisa dia dibully saat kelas, apalagi sama cowok songong itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Rara berjalan kearah belakang sekolah, rasanya malu sekali jika harus kembali ke kelas, pasti mereka semua sudah tahu tentang hal memalukan ini, bisa-bisa dia dibully saat kelas, apalagi sama cowok songong itu.

Rara duduk di kursi batu taman yang ada dj sana.

Ketika diperjalanan menuju ke belakang sekolah, sedaritadi ada yang mengikutinya, namun ia tidak menyadarinya.

"Ra, Ngapain ke sini?" tanya Akbar saat Rara sudah duduk. Ya Akbar yang mengikuti Rara. Dia tak sengaja melihat gadis itu berjalan dengan wajah kusut, apalagi pas orang-orang mengejeknya. Itu semakin membuat Akbar penasaran.

Rara langsung mendongak. "Eh, elo. Ngapain?" tanya Rara balik.

"Ngga ada sih, lo sendiri ngapain di sini? Bukannya udah masuk ya?" tanya Akbar lagi.

"Gue malas ke kelas, entar diejekin sama mereka," jawab Rara melihat depan.

"Oh iya, omong-omong kenapa warga sekolah pada ngejekin lo sih?" tanya Akbar setelah ingat tujuan dia ngikutin Rara.

"Ini semua gara-gara teman resek lo itu," jawab Rara, membuat Akbar sedikit bingung.

"Teman resek gue? Siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan Alvino," jawab Rara.

"Alvino? Ngapain tu anak emangnya?" tanya Akbar.

"Dia naruh saus di bangku kantin yang gue dudukin tadi, terus nempel jadi kayak darah haid di rok gue," jawab Rara.

"Dikira mereka semua, gue tembus, terus diejekin joroklah dan blablabla," ucap Rara.

"Lo serius? Tapi kenapa dia ngelakuin itu ke elo? Kalian punya masalah?" tanya Akbar. Yah sih Akbar engga tahu masalah mereka itu banyak banget, semuanya bisa di bilang masalah.

"Karena gue udah ngelaporin elo berdua ke guru BK," ujar Rara.

"Cari masalah aja nih anak, macam engga ada target lain aja," batin Akbar.

"Yaudah lo tunggu di sini dulu, gue mau ngambil jeket," ucap Akbar.

"Untuk apa?" tanya Rara.

"Untuk nutupin itu," jawab Akbar.

"Udah gue cuci pakai air kok sausnya," jawab Rara spontan.

"Tapikan masih basah, gue engga mau cuma karena masalah ini, lo jadi bolos," ujar Akbar.

"Lo tunggu di sini, jangan kemana-mana, ngerti," printah Akbar, Rara hanya mengangguk.

Rara begitu senang karena Akbar perduli padanya. Beda dengan Alvino.

Di sisi lain. Selain Akbar dan Rara, ternyata ada seseorang yang sedaritadi memperhatikan keduanya di balik tembok.

★★★★

PREMAN SEKOLAHWhere stories live. Discover now