END

241K 22.8K 1.4K
                                    

"Ada yang mau gue omongin sama kalian!"

Suara Aurel membuat keempatnya menoleh ke arah Aurel namun tak ada satupun yang membalas ucapan Aurel, bagi mereka semua ini telah berakhir.

Aurel menghela napas melihat mereka yang seperti orang kehilangan arah, sedikit rasa penyesalan ada di hatinya.

"Awalnya gue gak mau ngelakuin kayak gini, bagaimanapun juga dulu kalian jadi sahabat gue," ucap Aurel memulai sambil menatap ke arah Rea, Anggi, dan juga Lita.

"Tapi gara-gara cowok, persahabatan yang kita jalin hancur gitu aja," tambahnya sambil menatap layar yang berada di depannya.

Pengkhianatan mereka masih terasa sampai saat ini, masih lekang diingatannya bagaimana mereka yang dulunya ada untuknya lalu berbalik badan menjauhinya gara-gara Dion pada awalnya, membuatnya nampak menjadi seorang yang begitu jahat hanya untuk mendapatkan perhatian dari seorang cowok namun Tuhan memberinya kesempatan kedua. Saat dia dekat dengan Gevan ternyata sahabatnya hanya pura-pura mendukung dan akhirnya menusuknya dari belakang.

"Gue bukan orang baik yang terima aja digituin, gue manusia jahat yang pengen bales dendam ke kalian setelah apa yang kalian lakuin," ucap Aurel menatap ke arah mereka.

Mereka masih bergeming tak ada yang menanggapi ucapan Aurel dan Aurel memaklumi itu.

"Maaf kalo balas dendam gue udah keterlaluan, bukannya gue bela diri tapi ini semua terjadi juga salah kalian! Kalo kalian gak ngelakuin hal-hal bejat kayak gitu mungkin orang tua kalian gak mungkin tega ngusir kalian."

Aurel membuka tas kecil yang dia bawa lalu mengambil sesuatu yang sudah dia persiapkan.

Dia berjongkok lalu meletakkan apa yang dia bawa di atas lantai lalu mendorongnya pelan mendekat ke arah mereka.

"Ini paspor kalian dan tiket pesawat, jangan tanya gue bisa dapet itu dari mana. Gue juga punya sedikit uang buat kalian, pergilah kalian ke luar negeri dan perbaiki hidup kalian. Mulailah kehidupan kalian dan raih cita-cita kalian," ucap Aurel membuat keempatnya menoleh ke arah Aurel.

Dengan tangan gemetar mereka mengambil paspor milik mereka, sebuah tiket pesawat dan juga buku tabungan yang membuat mereka terbelalak kaget melihat nominal yang cukup fantastis puluhan milyar tertera di masing-masing tabungan.

"M-mau lo sebenernya apa Rel? Lo gak mungkin cuma-cuma ngasih kayak gini," ucap Anggi diangguki oleh yang lainnya.

Aurel mengendikkan bahunya, "Gue gak ada niat terselubung apapun."

"Lo harusnya seneng ketawa ngeliat kita kayak gini Rel," ucap Lita tak habis pikir dengan yang dilakukan Aurel.

"Iya! Harusnya lo gak kayak gini Rel, kita udah jahat sama lo," ucap Jihan sambil menggelengkan kepalanya.

"Pembalasan gue udah cukup," balas Aurel.

"Lo gak takut gue bales dendam?" Tanya Anggi.

Aurel tersenyum miring, "Gue yakin lo berempat gak bakal berani, sebelum lo berempat ngelukain gue pasti Deka udah lindungin gue duluan."

Mereka berempat kembali menangis dan meminta maaf ke Aurel, mereka mengakui kesalahan mereka. Mereka juga berterimakasih pada Aurel telah memberi mereka kesempatan untuk melanjutkan hidup mereka.

"Makasih banyak Rel, kalo boleh tahu kenapa lo bantu kita?" Tanya Lita penasaran.

Aurel menghela napas, dia melihat mereka seperti melihat dirinya yang dulu. Menjadi cewek bodoh yang mengejar cinta seseorang dan berakhir mengenaskan namun Tuhan masih memberikan dirinya kesempatan, dan dia juga ingin memberikan kesempatan pada mereka untuk memperbaiki kehidupan mereka.

AURELLIA; Antagonist Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang