28 | Pulang

171K 18.5K 2.1K
                                    

[ Happy reading ]







Sudah satu minggu sejak mereka berlibur, tepatnya hari ini mereka akan kembali pulang.

"Beneran mau pulang sekarang, bareng  mereka?" Althan bertanya untuk kesekian kalinya.

"Kita kan, masih punya waktu liburan. Santai aja kalo kamu masih mau di sini." lanjut cowok itu.

Zea menggeleng. "Kita pulang aja, nanti kan bisa lanjut liburan dirumah." balas Zea seraya memasukan kembali pakaiannya kedalam koper.

Perempuan itu sedang disibukan dengan memasukan pakaian-pakaiannya kedalam koper, untuk dibawa pulang kembali.

Dret! Dret! Dret!

Althan menatap ponselnya yang tengah bergetar. Lalu, dengan cepat cowok itu menggeser ikon berwarna hijau.

"ALTHAN, SETHAN CEPET TURUN SINI, PACARAN MULU LU, INI ANAK LO NGAMUK!"  teriak Zyan dari sebrang sana.

Cowok itu refleks menjauhkan handphonenya dari telinganya. "Ganggu aja, lo!" jawab Althan.

"El mau Papa, Papa huaa!" bocah itu menangis ketika melihat wajah Papanya dari layar handphone Zyan.

"Cepet Althan, anak lo udah ngamuk kejer nih!"

Zea dan Althan tertawa kecil, laki-laki itu meledek Zyan yang sedang kesulitan menenangkan Elgara yang terus-terusan menangis.

"Nyengir lo berdua, cepet kesini!"

"Iya-iya, gue turun sekarang." balas Althan seraya mematikan video call tersebut.

Althan menatap Zea, yang sepertinya sudah siap. "Udah? Sini biar aku aja yang bawa."

Zea mengangguk, sembari menyodorkan koper itu kepada Althan.

Laki-laki itu melangkah untuk turun dari kamarnya, dan langsung mendapatkan pelukan dari Elgara.

"Papa!" teriak bocah itu.

"Om ian bilang mommy sama papa di dalem telus itu, kalna mau bikin dede buat El?" tanya bocah itu polos.

Althan langsung menatap Zyan tajam. "Gak usah aneh-aneh, ngajarin anak gue gak bener lo!"

"Tau lo, demen banget ngajarin tuh bocah yang aneh-aneh!" Dion menambahi.

Zyan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Itu cara satu-satunya yang buat tuh tuyul gak nangis, lagian lo berdua lama banget sih!"

"Papa bisa uat bayi?"
(Papa bisa buat bayi)

Bocah itu terus mengoceh tidak jelas, rasanya Althan ingin meninju wajah Zyan karna selalu menghasut pikiran anaknya.

Zea sedikit membungkuk, menyamakan tingginya dengan Elgara. "No sayang, bahas yang lain aja ya?"

"Om ian hoong nih."
(Om zyan bohong nih)

"Gue gak bohong yul, lo aja yang terlau polos." ucap Zyan lagi.

Althan langsung mendorong bahu Zyan agar segera keluar, kalau dibiarkan saja bisa-bisa otak Elgara rusak.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang