Bagian 12

25K 1.9K 386
                                    

SUDAH tiga hari ini Jaehyun melewati harinya dengan tenang, tidak ada setan kecil yang menganggu seperti kemarin, ia mengerjakan seluruh berkas kantor tanpa hambatan dan itu patut di banggakan. Jangan sampai Jaehyun mengulang kesalahan hingga tiga kali, bocah bernama Lee Taeyong itu seperti racun yang bergerak secara perlahan; meruntuhkan kekebalan iman Jaehyun.

"Apa kau sudah tidak berteman dengan bocah aneh itu, Mark?" tanya Jaehyun seraya menyesap americano panas di cangkir keramik miliknya secara perlahan.

Mark yang sedang duduk di ruang tengah dan fokus menatap ponsel kini menoleh, menatap Jaehyun yang sibuk membaca novel biografi. "Memang kenapa?"

"Daddy tidak melihatnya tiga hari ini."

"Daddy merindukannya?" mata Mark menyipit; penuh kecurigaan, "Taeyong bilang Daddy tidak perlu merindukannya. Ew, tolong sudahi apapun di antara kalian, itu terlihat sangat tidak wajar. Taeyong terobsesi untuk menjadi suamimu, kau tahu itu?"

Jaehyun terbatuk lalu berdehem pelan. Merindukan Lee Taeyong? Tentu saja tidak. Lagi pula apa salahnya bertanya! Tidak ada hubungan apapun di antara Jaehyun dan Taeyong, semuanya murni terjadi karena napsu semata. Jangan bercanda, mana mungkin Jaehyun menjadikan bocah tujuh belas tahun sebagai pasangan hidupnya? That won't happen, for real.

"Nonsense," elak Jaehyun yang kini menggulir halaman pada buku di tangannya. "Jadi kau sudah tidak berteman?"

Mark mendengus. "Taeyong bekerja part-time di toko buku, senin hingga kamis."

"Bukankah kalian perlu fokus untuk ujian? Memang temanmu itu tidak punya uang hingga memilih-"

"Ya." Mark memotong dengan cepat, "Taeyong memang tidak memiliki banyak uang, bahkan kedua orang tuanya sering bertengkar di hadapannya." ia memijat pelipis secara perlahan, pening memikirkan kehidupan Lee Taeyong yang sangat tidak menyenangkan.

Jaehyun terdiam, bahkan berhenti membaca untaian kata di dalam buku. Jadi Taeyong memang terlahir di keluarga yang sulit secara finansial. Lalu kenapa lelaki manis itu selalu bertingkah seolah semuanya baik-baik saja? Bahkan menggoda Jaehyun tanpa berpikir panjang! Taeyong tidak terlihat memiliki masalah apapun.

Menghirup napas panjang, Mark memilih untuk kembali memainkan ponsel. Setelah Taeyong sibuk bekerja, ia selalu mendapatkan gangguan dari lelaki bernama Lee Haechan yang selalu datang tanpa di undang! Iblis berwajah bulat itu seolah senang melihat Mark menderita, Haechan tidak ragu menyatakan perasaan atau memegang bagian tubuh Mark. Menyebalkan. Padahal Mark sudah mengusir Haechan untuk menjauh, tapi itu tidak mempan!

Lalu sejak dua hari ini, Haechan terus mengiriminya pesan di instagram! Padahal tidak ada murid di sekolah yang mengetahui akunnya; selain Taeyong. Ternyata Haechan benar-benar penguntit dan penggemar sejati, sedikit creepy. Apa yang harus Mark lakukan pada lelaki yang selalu menganggu nya tanpa henti itu?

"Aku akan ke kamar," gumam Mark pelan, ia melirik Jaehyun yang masih membaca dengan serius. "Taeyong akan menginap malam ini."

Jaehyun menutup buku di tangannya. "Apa?"

"Taeyong akan menginap."

Oh sial, sepertinya ketenangan Jaehyun hanya sampai detik ini saja. Selanjutnya Taeyong pasti kembali menganggu, Jaehyun perlu menyendiri dan bersembunyi! Bukankah itu ide bagus?

Karena tidak mendapatkan jawaban dari sang Ayah, Mark berjalan menuju tangga untuk ke kamar. Taeyong memang sudah mengiriminya pesan, lelaki bermarga Lee itu akan datang setelah toko buku tutup. Sebenarnya Mark ingin menolak, tapi jika Taeyong sudah memohon, ia tidak bisa melakukannya.

Sial, entah sihir apa yang di lakukan oleh Taeyong hingga Mark luluh dengan mudah.

***

Daddy Don't Stop《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang