17|Clue

242 14 2
                                    

Ocha sudah kembali ke tempat dimana laki-laki itu terjatuh. Laki-laki itu sedikit meringis saat diobati oleh Ocha. Melirik sedikit kearah Ocha.

Wajah Ocha sangat imut jika sedang serius. Laki-laki itu tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya. Ia tak boleh menyukai Vianus, karena Vianus milik orang!

Ocha yang sudah selesai memberikan obatnya hanya menatap heran ke laki-laki itu.

"Lo kenapa? Kepalanya juga sakit?" tanya Ocha yang ingin memegang kepala laki-laki tersebut. Dan laki-laki itu langsung menabok tangan Ocha yang ingin memegang kepalanya.

"Gak usah ikut campur" ujar laki-laki itu bangun dengan perlahan.

Ocha yang mengerti pun ikut berdiri.

"Siapa nama Lo?" tanya Ocha

"Penting buat Lo?"

"Ya pentinglah, entar kalau Gue mau manggil Lo. Panggil apa? Asing?" balas Ocha kesal.

Laki-laki itu menatap Ocha malas lalu menghampiri motornya yang tergeletak dekat pohon.

"Gue Arbi"

__________

"Peringatan buat Lo, mau mati mengenaskan atau meninggalkan tanpa kenangan?" ujar laki-laki topeng itu.

Arbi terkekeh sini, niatnya mau pulang tapi dicegat oleh orang itu. Ya orang itu...

"Gue udah bilang, Gue gak deket sama dia" jawab Arbi tegas.

Lalu laki-laki itu menepuk pundak Arbi dengan tongkat, kesayangannya seraya berucap
"Dia milik Gue sekaligus mainan Gue, sekali Lo deketin dia. Seperti yang Gue bilang tadi"

Lalu laki-laki itu pergi meninggalkan Arbi sendirian yang sedang berkecamuk di otaknya. Arbi menghela napas panjangnya dan mengacak-acak rambutnya kesal.

"Apa yang buat Lo tertarik sama dia sih?" frustasi Arbi lalu menjalankan motornya dan pergi dari situ.

__________

Ocha dan Bella sedang berada di mading sekolah saat ini. Dengan ditemani kesepian dan sunyi. Karena semua murid-murid sudah berhamburan ke kelas.

Bella yang diam dan menerka-nerka hal tersebut. Sedangkan Ocha yang masih bengong melihat tulisan aneh tersebut.

Bayangkan saja, ada foto dengan bertuliskan angka '14, 17, 0, 13, 6. 8, 19, 20. 0, 3, 0. 3, 8. 18, 4, 10, 8, 19, 0, 17, 12, 20.'

"Apa dah ini? Kaga ngerti Gue ciusan"

"Via, Gue tau artinya" ujar Bella.

"Hah? Apa apa dah?" tanya Ocha antusias. Kali saja ia bisa memecahkan hal tersebut.

"Artinya Orang itu ada di sekitarmu" jawab Bella yang merasa sudah benar. Karena itu adalah sandi dari pramuka di sekolahnya.

"Maksud dari sekitarnya apa Bel?" serius Ocha tidak paham yang dimaksud Bella. Ia berpikir itu adalah nama si pelaku yang menerornya tapi malah kata-kata itu.

Bella menghela napas pelan dan menatap Ocha kesal. Ocha memang bodoh dalam hal teka-teki ini, maka dari itu Bella akan membantu Ocha dalam kasus ini.

"Maksudnya dia itu, orang yang sangat benci sama Lo itu ada di sekitar Lo. Artinya dia pasti bersekolah disini. Pasti orang ini tau sesuatu Vi" ujarnya menjelaskan secara singkat. Karena jika ia mengatakan panjang lebar, diyakinkan bahwa Ocha tidak akan paham.

Ocha mengangguk-angguk kepalanya mengerti.

"Oh jadi orang ini tahu siapa dalang dari orang ini. Apa jangan-jangan, dia ini temen deketnya orang itu?" tanya Ocha.

Bella mengangkat bahunya tak tahu seraya mengucapkan "Gue gak tahu" lalu pergi dengan diikuti Ocha.

Arbi yang melihat dari kejauhan, tersenyum simpul dan menyandarkan punggungnya di tembok.

"Gue harap dengan ini Lo peka ya Via. Gue gak mau Lo salah sasaran"

__________

Oke guyss jadi itu ya double updatenya, huhu lupa kemarin gak ngepost karna sibuk.

Oke sekian dari sini, baca terus ya biar makin penasaran xixi.
Bye-bye di chapter selanjutnya.

Octavianus [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang