31 | Kejutan

181K 18.3K 2.2K
                                    

[ Happy reading ]





Setelah beberapa menit di dalam kamar mandi, akhirnya perempuan itu keluar juga. Zea meremas kuat tastpack itu, guna menyembunyikanya.

"Mual lagi, hm?" tanya Althan. Laki-laki itu sedang duduk diatas sofa seraya menunggu Zea keluar dari dalam kamar mandi.

"Althan?" panggil Zea.

Perempuan itu memejamkan matanya sejenak, seraya menyodorkan testpack itu kepada Althan.

Althan terdiam cukup lama. Jantung laki-laki itu berdetak sangat kencang, tangannya juga ikut bergetar, berharap ini semua bukan mimpi.

"D—dua garis?"

"Ini punya kamu?"

"You pregnant, honey?" cowok itu kembali bertanya, membuat Zea mengangguk cepat.

Tanpa aba-aba lagi, Althan langsung memeluk tubuh Zea erat. "A—aku jadi Papa lagi?"

Althan mengusap matanya yang memerah, bibir laki-laki itu juga tak berhenti mengucapkan rasa syukur.

Sudah sampai di titik ini bersama Zea dan Elgara juga sudah membuat Althan sangat bahagia. Ditambah lagi sekarang adanya malaikat kecil di perut istrinya, benar-benar kebahagiaan yang tiada tara.

"A—aku takut, aku takut gak bisa jagain dia." ucap perempuan itu pelan.

"Kamu gak perlu takut. Aku bakalan berusaha sebisa mungkin buat jagain kalian." laki-laki itu mencium kening Zea cukup lama.

☆☆☆☆

Althan terbangun lebih dulu, laki-laki itu menurunkan kaos Zea yang sedikit terangkat, lalu mengecup perut perempuan itu cukup lama.

Beralih pada Elgara, Althan memainkan pipi gembul milik balita itu, tak lupa ia juga mengecup kening Elgara sekilas.

Samar-samar Elgara terbangun. Sepertinya bocah itu terganggu karna ulah Althan.

Elgara mendongkak ke atas melihat wajah Althan. "Papa?"

"Good morning." sapa Althan.

Elgara mengangguk pelan. "Molning."

"El tau gak? sebentar lagi El bakalan jadi abang!" bisik cowok itu.

"Abang?" beo Elgara.

Althan tersenyum tipis seraya mengusap-ngusap perut istrinya itu. "El kan mau dede, sekarang dedenya udah ada diperut mommy."

"Dede ada dipelut mommy?" Elgara bertanya, bocah itu seperti tak mengerti apa maksud Papanya.

Althan mengangguk. "Iya, di sini udah ada dede." jawab laki-laki itu seraya mengusap-ngusap perut Zea.

Elgara memperhatikan apa yang sedang Althan lakukan, "Abang mau coba?"

Elgara mengangguk mengikuti Althan. "Pelut mommy nda besal!"

Althan terkekeh pelan mendengarnya. "Sekarang emang belum besar, tapi nanti pasti bakalan besar."

"Kita jagain Mommy sama dede sama-sama ya?" lanjut Althan berucap.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang