33 | Terungkap

137K 16.4K 916
                                    

[ Happy reading ]






Althan menghembuskan nafas kasar, pasalnya sudah lebih dari tiga jam cowok itu mengikuti Zea berbelanja keperluan rumah yang tak ada habis-habisnya.

"Zea, udah belum sih?" Althan yang sedari tadi diam tak bersuara, kini mulai bertanya.

Perempuan itu tampak berpikir, sebelum akhirnya ia mengangguk. "Kayanya udah deh." ujarnya.

"Yaudah, ayo pulang. Kasian El nungguin di rumah Mama." cowok itu berucap dan langsung di angguki Zea.

Keduanya mulai berjalan menuju kasir untuk membayar semua belanjaan mereka. Namun, di tengah-tengah perjalanan Zea berhenti membuat Althan ikut berhenti juga.

"Kenapa berhenti?" tanya Althan.

"Al, liat deh lucu ya bonekanya?" Zea bertanya seraya menunjuk boneka dino.

Althan memutarkan bola mata malasnya, kalau sudah seperti ini pasti istrinya itu menginginkanya.

"Mau bonekanya, beli ya?" ujar Zea.

Cowok itu menggeleng cepat, benarkan tebakanya. "Nggak, udah ayo cepet kita pulang!"

Zea memanyunkan bibirnya kesal. "Mau itu dulu, boleh ya?" cewek itu kembali membujuk.

Althan tetap menggeleng membuat Zea kembali merengek, lalu memeluk tubuh cowok itu.

Diam-diam Althan tersenyum, sungguh saat ini istrinya benar-benar sangat mengemaskan sekali.

"Boleh ya?" pintanya lagi.

Cowok itu menghela nafas panjang, kemudian mengangguk saja. "Yaudah, ambil yang kamu mau." jawabnya, entah kenapa ia jadi sangat sulit menolak kemauan istrinya.

Zea tersenyum senang, cewek itu dengan cepat mengambil boneka dino yang sedari tadi sudah mencuri perhatianya.

"Bocah!" ledek Althan.

Perempuan itu mencibir. "Gak papa, yang penting dapet boneka dinonya!"

Althan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah laku istrinya. "Satu doang belinya?"

"Emang boleh lebih?" Zea bertanya balik.

Cowok itu mengangguk. "Apasih yang enggak buat istriku yang satu ini?"

"Emang istri kamu ada berapa? Lima?" tanya Zea seraya menatap suaminya dengan tatapan tajam.

Althan tersenyum jail, lantas mengangguk. "Maunya sih gitu, nambah boleh ya?"

"Althan!" sentak cewek itu, kemudian menginjak sebelah kaki Althan cukup keras.

"Argh! Bercanda Zea!" pekiknya kesakitan.

Zea mencibir pelan, lalu dengan perasaan kesal perempuan itu meninggalkan Althan begitu saja.

☆☆☆☆


Saat ini, Althan dan Zea sedang berada di rumah Gina dan Fano. Mereka tengah kumpul bersama di ruang tamu.

"Dikehamilan kedua ini, gimana sayang?" Gina memulai percakapan.

Tiba-tiba suasana mendadak menjadi sunyi, sebelum akhirnya Althan berucap. "Ini kehamilan pertama Zea, Mah."

Gina menaiki sebelah alis bingung, kemudian terkekeh ringan. "Jangan bercanda, Althan. Mama lagi serius."

"Althan juga serius kok, Mah."

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang