16

273 25 8
                                    

Setelah diberitahukan ke orangtuanya, mereka pun meminta kakek untuk mengeluarkan Mikey. Dad Sano membuka pintu. Disana, terlihat tubuh Mikey yang dipenuhi bekas cakaran. Anak itu diam saja padahal dia tau sudah ada orang yang masuk.

"..nak" panggil dad sano pelan. Ia sebenarnya sudah bosan dengan Mikey yang seperti ini. Entah kesalahan apa yang ia atau leluhurnya perbuat dulu.

"Ehm.. kita.. pulang ya?" Kata Dad Sano dan langsung menarik Mikey tanpa dijawab terlebih dahulu.

Ok skip.

.
.
.
.

"Kenapa sih kau harus nginap dirumahku? Kan rumah Mikey lebih nyaman" -mitsuya

Selama beberapa hari ini Draken menginap dirumah Mitsuya. Bukan tanpa alasan. Dia hanya.. tidak tahan tinggal dirumah itu.

"Ga kenapa sih.. ngomong-ngomong tugas sekolahmu sudah selesai belum?" -draken

"Oh sudah. Aku mengerjakannya siang tadi" jawab mitsuya sambil menggendong adiknya.

"Ooo.. aku bantu menjemur kain cucian ya" tawar draken. Dia melihat Mitsuya yang sangat sibuk mengurus kedua adiknya dan ditambah lagi kaij yang baru keluar dari mesin cuci.

"Kalau kau tidak keberatan sih.. makasih" kata mitsuya sambil tersenyum. Dia mengambil sarung dan mengikatkan Luna ke tubuhnya. Lalu ia juga ikut menjemur kain bersama Draken.

"Tapi.. bolehkah kau beritahu kenapa kau menginap disini? Apa kalian bertengkar?" Tanya Mitsuya penasaran. Selama ini ia melihat Mikey dan Draken itu seperti saudara. Kemana-mana, Mikey selalu izin ke Draken atau selalu ditemani Draken. Jadi, aneh kalau seperti ini.

"Begini..

"STOP!! SAKIT!! AAAHHHH!!!"

Mikey meronta kesakitan karena diberi sebuah obat. Sekarang dia berada di loteng. Tangannya diikat kebelakang dan kakinya juga diikat. Setiap jam, Noelle bolak balik memberi Mikey suntikan dan obat yang 'diwajibkan' untuk dimakan. Sebenarnya Noelle tidak tega melihatnya begini. Tapi ini adalah perintah dari tuan besarnya. Jadi dia tidak bisa membantah.

Draken sudah tak tahan lagi mendengar teriakan Mikey. Dia ingin membantunya tapi kalau dilepas, Mikey juga akan semakin parah. Jadi dia memutuskan untuk permisi ke Noelle. Untungnya diizinkan.

Hal itu yang terlintas dikepala Draken tapi dia mengatakan hal yang berbeda "mikey dan keluarganya pergi liburan. Jadi aku tidak berani tinggal disana"

"Ohhhhhh iya sih rumahnya sebesar itu yah seram lah" kata Mitsuya dengan polos.

'untung percaya' batin draken.

.
.
.
.

Sementara Mikey sudah tidak bisa lagi menahan semua rasa sakit karena obat-obatan yang diberikan kepadanya. Noelle juga tidak tahan melihat anak itu tersiksa. Apalagi dia yang memberinya obat itu.

Mikey terbaring dilantai sambil menangis. Tangisannya seperti orang sekarat. Siapapun yang mendengarnya pastilah berinisiatif untuk membawanya ke pengobatan terdekat.

"S.. sakit.. ber.. henti.. to.. long.."

Mikey mengulang-ulang 3 kata itu di sela isakan tangisnya. Disaat-saat seperti ini, dia berharap untuk mati saja. Mending mati kan? Daripada menerima obat-obatan begini. Selain merasakan sakit yang luar biasa, uang yang dikeluarkan juga tidak sedikit.

Setelah menahan sakit cukup lama, Mikey kehilangan kesadarannya saat Noelle menyuntikkan obat itu. Noelle akhirnya bisa berhenti mendengar suara yang menyedihkan itu. Tapi bisa-bisa nanti dia tidak tau kalau Mikey sudah ded :v lalu Mikey dibawa ke rumah sakit.

Mental IllnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang