05. SEMANGAT!

144 11 0
                                    

Sudah siap menjelajah ruang friendzone?

"Kau sama sekali tidak mengerti, dan tidak akan pernah mengerti"

«selamat membaca»

Cuaca hari ini sangat cerah, awan-awan putih menggantung di langit-langit, tak jarang ada beberapa burung melintasi atap-atap rumah milik warga lalu kemudian melanjutkan perjalanannya menuju angkasa.

Pohon yang menjuntai tinggi itu mulai menggerakkan daunnya kala tidak bisa menahan hembusan angin, namun seseorang yang tengah melukis pohon itu tidak terpengaruh sedikitpun oleh pergerakan daunnya, ia tetap melanjutkan kegiatannya dengan tangan serta kuas yang tidak berhenti menari di atas papan kanvas yang sudah di penuhi oleh coretan-coretan alami tangan Kanara.

Seorang gadis dengan kaos putih serta bawahan celana panjang berwarna senada itu sudah lama duduk di rerumputan halaman belakang rumahnya, ditemani Biru, seekor kucing anggora kesayangannya.

"Biru! Jangan dimainin kuas nya!" Kanara segera menggapai kuas yang berada di mulut Biru, kucing berwarna abu-abu itu menggigit erat kuas milik Kanara, seolah itu adalah mainan yang sudah disediakan oleh majikannya.

"Bandel!"

Kanara berbalik dan duduk kembali setelah mengambil kuas dari Biru, ia sempat tak tega melihat wajah Biru yang murung karena diambil paksa mainannya, meskipun ia tak yakin bahwa seekor kucing bisa murung.

Belum sempat ia melanjutkan kegiatannya, suara Biru mengalihkan atensinya dan akhirnya menoleh ke arah samping.

"Biru jangan nakal, dimarahin kan? Besok aku beliin bola deh buat mainan, jangan sesekali mainin barang milik Rara, ya? nanti diamuk lagi gak dikasih makan, mau?" Cowok itu berucap yang berhasil membuat Biru mengeluarkan suaranya lagi, seolah mengerti bahasa manusia.

Kanara tak menyadari kehadiran Reynald, entah dari mana cowok itu datang dan sudah ada Biru di gendongan nya.

"Lo kapan dateng?" tanya Kanara

"Baru aja, di omongin bi Inem kalo lo ada disini." Reynald melepaskan Biru dari gendongan nya, lantas ikut duduk di samping Kanara.

Kanara mengangguk, kemudian melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

"Ra?"

"Hm?"

"Gue lagi galau," ucap Reynald spontan.

"Terus?" balas Kanara cuek.

"Lo gak tanya gue galauin siapa?"

"Kanaya, kan? Siapa lagi," tebak Kanara dan sudah pasti benar jawabannya.

"Kok tahu?"

"Lo ngomongin Naya tiap hari ke gue, curhat ini itu, ya kali gue pura-pura gak tahu." Kanara mulai merasa lelah dan emosi, cuaca cerah hari mulai menjadi mendung karena kehadiran Reynald dengan topik pembicaraan yang sama sekali tidak Kanara inginkan.

"Jangan bosen ya, Ra?"

"Udah bosen dari dulu!"

Reynald terkekeh mendengarnya, lantas ia mengusap rambut sebahu Kanara pelan seraya diiringi oleh senyuman.

KANARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang