38 | Baikan

115K 14K 488
                                    

[ Happy reading ]





Althan kembali mengetuk pintu di hadapanya yang masih tertutup rapat. "Zea bukain dong sayang, udahan ya marahanya?"

Sejak kejadian kemarin bersama perempuan sialan itu, Zea masih saja mempertahakan sifat marahnya kepada Althan.

Ceklek!

Mata Althan langsung berbinar ketika melihat pintu kamarnya terbuka, cowok itu langsung merentangkan tanganya agar Zea memeluknya.

Namun, sayangnya perempuan itu malah melewati Althan begitu saja. Dan melangkah turun kebawah.

"Zea kamu masih marah?" tanya Althan, sembari berusaha mengejar cewek itu.

"Udahan dong marahanya, nanti kita jalan-jalan deh, gimana?" tawar Althan pada Zea.

Zea menghentikan langkahnya, membuat Althan ikut berhenti juga. "Beneran?"

Cowok itu tersenyum tipis, lalu mengangguk cepat. "Gimana, mau?"

"MAUUUUUU!" jawab Zea semangat.

"Yaudah, kalo gitu cepet siap-siap. Kita jalan-jalan oke?" ujar Althan dan langsung mendapatkan anggukan dari cewek itu.

☆☆☆☆

Althan menghentikan motornya di depan bangunan yang cukup besar, bangunan yang bisa terbilang cukup bersih dan rapih. Dimana lagi kalau bukan markas, tempat cowok itu kumpul bersama dengan teman-temanya.

Markas yang jarang Althan kunjungi setelah menikah. Terlalu sibuk membucin kalau kata Zyan.

Zea mengangkat sebelah alisnya bingung. "Kok kita kesini sih, katanya tadi mau jalan-jalan?"

"Mampir dulu ya, aku kangen sama temen-temen soalnya. " Althan berucap.

"Kamu sama Elgara mau ikut masuk kedalem atau nunggu di luar aja?" lanjut cowok itu bertanya.

"Tunggu di luar aja. " jawabnya.

Althan mengangguk, lalu melanjutkan langkahnya untuk masuk kedalam ruangan itu.

"El mau jalan-jalan gak?" tanya wanita itu.

Elgara mengangguk. "Mau Mommy!"

Zea berdiri dari duduknya, kemudian cewek itu mengajak Elgara mengelilingi sekitaran bangunan itu seraya menunggu Althan kembali.

"Ngapain sendirian di tempat kaya gini?" tanya seseorang membuat perempuan itu langsung menoleh.

Belum sempat menjawab ucapan cowok itu, Althan lebih dulu menarik pergelangan tanganya.

"Jangan ganggu mereka!" ucap Althan pada laki-laki di hadapanya.

Cowok itu tersenyum smirk. "Dia istri sama anak lo?" tanyanya, Althan hanya mengangguk membalasnya.

"Istri lo cantik." bisik laki-laki itu, lalu pergi meninggalkan Althan begitu saja.

Althan mengepalkan jari-jari nya kuat. "Sialan lo!" teriak cowok itu.

Kini Althan beralih menatap Zea dan Elgara yang sepertinya tengah kebingungan. "Ayo kita pulang."

Perempuan itu mengerutkan dahinya. "Tapi Althan, kita kan mau jalan-jalan?"

"Nanti aja, sekarang kita pulang dulu."

Zea menatap suaminya kecewa. "Kok gitu, aku kan maunya sekarang."

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang