chapter fifteen : highway to heaven

855 92 16
                                    



"There is an inimitable yearning in my soul that pines for your soul."

— Jayden Lee



"Papa!" Jonathan kecil berlari menuruni anak tangga untuk mengejar sosok ayahnya yang hendak melenggang menuju pintu depan sambil membawa sebuah koper besar di salah satu tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa!" Jonathan kecil berlari menuruni anak tangga untuk mengejar sosok ayahnya yang hendak melenggang menuju pintu depan sambil membawa sebuah koper besar di salah satu tangannya. "Papa mau ke mana? Kenapa Papa bawa koper segala?"

Berusaha mengatur ekspresi pahit di wajahnya, Yohannes kemudian berbalik untuk berhadapan dengan putra sulungnya sambil menyelipkan senyuman tipis. "Papa harus pergi, Jonathan. Setelah apa yang terjadi sama Jayden dan Josette, Papa harus ada buat mereka. Mereka sedang membutuhkan Papa sekarang. Terlebih lagi Jayden dan Mama Jessica yang masih berduka karena kepergian Josette."

Jonathan menengadah untuk menatap Hans dengan alis tebalnya yang sedikit berkerut. Dia tahusempat mendengar jugakalau ayah dan ibunya sempat bertengkar hebat tadi sebelum dia mendapati ayahnya hendak pergi dari rumah mereka sambil membawa koper. "Tapi... aku sama Mama kan juga butuh Papa di sini."

Hans merendahkan tubuhnya untuk menyejajarkan tingginya dengan tinggi Jonathan. Tangannya terulur untuk mengusap sayang kepala putranya, lalu dia berkata, "Kamu bisa jaga Mama selama Papa pergi kan, Jo?"

"Papa..." Bibir Jonathan terlihat sedikit bergetar karena menahan tangis. "Jadi Papa betulan mau... pergi ninggalin aku sama Mama?"

"Papa nggak akan pernah meninggalkan kamu, Jonathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa nggak akan pernah meninggalkan kamu, Jonathan." Hans menggelengkan kepalanya samar. Matanya sudah berkaca-kaca, namun bibirnya terus berusaha mengulas senyumansebisa mungkin meyakinkan putranya kalau mereka semua akan baik-baik saja setelah semua tragedi yang menimpa keluarga mereka. Kalau sampai kapanpun, Jonathan akan selalu menjadi putranya. "Selamanya, kamu anak Papa. Sama seperti Jayden dan Josette."

Setitik air mata meluncur melewati pelupuk mata Jonathan ketika anak itu berkedip. "Tapi kenapa Papa mau pergi ninggalin aku sama Mama?"

"Karena Papa nggak bisa tinggal di sini lagi, sayang," Hans menghapus keberadaan air mata yang menuruni pipi Jonathan dengan ibu jarinya. "Mama kamu minta Papa untuk"

BITTERSWEET LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang