𝐤𝐡𝐚𝐰𝐚𝐭𝐢𝐫

292 31 0
                                    

Kesilauan menyapa indra penglihatan Aileen begitu ia membuka mata.

"Udah jam sepuluh," gumamnya dengan tubuh sempoyongan menuju kamar mandi.

Saat ia keluar makanan sudah tertata rapi diatas meja, namun tidak menemukan Gavin dimana pun.

Aileen cepat-cepat kembali kedalam kamar, meraih ponselnya guna menghubungi seseorang, namun niatnya terhenti saat membaca pesan masuk dari Gavin.

Kebo Ganteng

Makan aja, g pedas. Nanti siang ada orang nganter kasur, minta mereka taru itu diruang kerja gue. Gue ngantor, pulang agak sore, cuma tanda tangan skrip gaji karyawan.

Aileen menghembuskan napas lega, ia mengambil sepiring makanan dan duduk diruang tengah, makan sambil menonton Tv.

"Sayang banget cemilan aku ketinggalan di rumah," Aileen menyesali cemilannya, mana itu tiga plastik lagi.

Saat asik menonton, pintu di ketuk, Aileen was-was sendiri.

"Permisi?" mendengar itu, Aileen langsung membuka pintu lebar-lebar.

"Selamat siang kami dari Mabel Group mau mengantarkan pesanan kasur atas nama Bapak Gavin Almero, benar ini alamatnya?"

"Iya, pak tolong di bawa ke ruangan itu, ya," pinta Aileen mengarahkan.

"Kalau begitu kami permisi dulu, terima kasih."

"Iya sama-sama," balas Aileen, setelah menutup pintu ia masuk ke ruang kerja Gavin yang letaknya tepat di samping kamar pria itu, ruangan ini tidak terlalu besar namun sangat nyaman, muat untuk kasur king size, lemari, dan meja kantor.

"Empuk banget!" ia merebahkan tubuhnya diatas kasur yang masih terbungkus rapi, "Tapi ini buat apa?" Aileen baru sadar.

Drttt....

Getaran diponselnya membuat ia menepis pertanyaan dikepalanya.

"Selamat siang," sapaan hangat yang selalu Erlan lakukan.

"Siang juga, calon suami aku," saat membisikkan hal memalukan itu Aileen menjauhkan ponsel dari jangkauan suaranya agar tidak didengar Erlan, hanya balasan sapaan yang terdengar.

"Kamu Free hari ini?" Aileen berteriak tanpa suara.

"Iya," balasnya kembali fokus.

"Mau jalan?" tanya Erlan, Aileen mengangguk dengan sangat antusias.

"Kemana pak?" namun harus berusaha kalem, sekalem yang ia bisa.

"Ada film bagus yang baru rilis, kita nonton aja, mau?"

"MAU!" Aileen merutuki dirinya sendiri, ia sudah berusaha semaksimal mungkin.

"Ya sudah, siap-siap, setengah jam lagi saya jemput,"

"Eh pak? Bapak inget apartemen yang bapak datengin lalu? Ay lagi di apartemen,"

"Iya masih,"

"Okey!" Aileen memutuskan sambungan sepikah, ia histeris kesetanan sambil berguling-guling diatas kasur baru milik Gavin.

*****

Aileen tersenyum lebar saat matanya bertemu pandang dengan Erlan yang kini berdiri disamping mobil tepat didepan gedung apartemen.

"Maaf lama pak, liftnya gak jadi makanya turun pake tangga darurat," ujar Aileen.

"Ayo," Erlan hanya mengangguk, ia membukakan pintu untuk Aileen masuk, kebiasaan kecil Erlan yang mampu membuat Aileen ketar ketir.

GAVIN ALMERO [ COMPLETE ] Where stories live. Discover now