CHAPTER 4

4.9K 358 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Jungkook keluar kamarnya dengan pakaian formal, Sudah pasti dia akan pergi ke kantornya. Menuruni tangga menuju meja makan di dapur terdengar hentakan sepatu pantofel yang ia kenakan.
Di sana sudah ada ajumma yang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk kami.

“Ajumma. Apa ye eun sudah bangun?” Tanya jungkook datar seolah tak peduli sama sekali.

Ajumma hanya menunduk ramah pada jungkook “Belum tuan”

“Apa dia belum bangun karena sehabis mabuk malam tadi?” batinnya menerka.
Akh.. sudahlah..
Jungkook menikmati sarapan seorang diri lalu berangkat ke kantornya.


Pukul 06:00 jungkook pulang ke mansion. Ia memarkir mobilnya di garasi lalu melangkah masuk ke mansion yang sudah di sambut beberapa Maid yang membukakan pintu utama. Jungkook menghampiri ajumma yang sedang sibuk bersih-bersih di area ruang tengah.

“Apa ye Eun pergi ke luar?”

“Tidak tuan.. nyonya tidak keluar kamarnya seharian penuh. Saya ketuk pintu kamarnya untuk menawarinya makanan. Nyonya hanya menjawab tidak lapar dari dalam kamarnya tuan” ucap ajumma sambil menundukkan wajahnya takut.

Jungkook langsung melangkah menuju kamarku. Ia membuka pintu dan melangkah menghampiriku yang masih di balik selimut.

“Ye eun-ah, kenapa kau tidak makan seharian ini?” ucapnya padaku sambil berdiri tegak tepat di samping tempat tidurku dengan alis mengerut melihatku yang setia memejamkan mata. “Kenapa tidak menjawab? Wajahnya terlihat sangat pucat” batinnya.

Jungkook tergerak meletakkan punggung tangannya di dahiku, merasakan suhu tubuhku.
Sontak membuatku terbangun dari tidurku.

“Ada apa?” ucapku lesu. Jungkook melepaskan tangannya dari dahiku.

“Kau sedang demam. Aku akan memanggil dokter” ucapnya sambil merogoh ponselnya di saku celananya.

“Tidak perlu” tolakku tak berniat merepotkan jungkook. “Aku hanya istirahat sebentar pasti akan sembuh sebentar lagi”

“Dasar keras kepala. Kalau kau tidak sembuh-sembuh bagaimana!?” Jungkook sudah merasa jengkel dengan penolakanku.

“Tenang saja, aku baik-baik saja” sahutku lesu dan Kembali memejamkan mata.

“Tapi kau harus makan. Aku akan menyuruh ajumma membuatkan bubur untukmu” dan aku hanya menjawab iya dengan anggukan pelan.

Jungkook membawa tungkainya pergi ke luar kamarku dan menghampiri ajumma di dapur. “Ajumma. Buatkan bubur untuk ye Eun. Dan antarkan ke kamarnya” titahnya dan di patuhi oleh ajumma.

“Baik tuan” jungkook melangkah ke kamarnya untuk membersihkan dirinya berendam di bathtub sebentar, meregangkan otot-otot tubuhnya yang serasa lelah karena mengurus pekerjaan di kantor yang menumpuk akhir-akhir ini.

𝐍𝐚𝐮𝐠𝐡𝐭𝐲 𝐡𝐮𝐬𝐛𝐚𝐧𝐝✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang