8. Kesenangan.

86 28 13
                                    

|So love me now or let me go
Let me feel these highs and lows
Before the doors to my heart close|


-----


Entah bagaimana mereka melakukannya, jadwal Nora yang biasanya padat mengalami perombakan besar-besaran. Seorang guru matematika dari kelas sebelas mengambil alih separuh jatah mengajar Nora. Berkat itu pula, guru kelas sebelas itu melayangkan tatapan tajam menikam saat berselisih dengan Nora di koridor sekolah.

Jujur saja, Nora ingin meminta maaf, tapi perasaan bersalahnya tidak begitu besar untuk memulai percakapan kepada guru itu. Rasa ingin menghindari masalah yang tidak penting lebih mendominasi Nora.

Waktu untuk Nora mengajar Sooyoung pun sudah disetting matang di atas batu. Saat mendengar Nora akan menjadi guru pembimbingnya, Sooyoung yang bertemu dengan Nora menjulurkan lidahnya sebelum berlari di koridor, kesenangan.

"Benar-benar menyebalkan," gumam Nora. Matanya mengantuk.

Saat itu waktu menunjukkan pukul tujuh malam, dan bukannya pulang, Nora berdiri di depan halte bus sekolah bersama Sooyoung yang menggelayut manja di lengannya.

"Apa Miss. Nora antusias?" Sooyoung melirik Nora sambil tersenyum lebar. "Kita akan belajar bersama-sama. Kalau Miss. Nora bosan, aku mempunyai gitar di rumah yang bisa Miss. Nora mainkan saat menungguku mengerjakan tugas."

"Itu tidak akan terjadi," jawab Nora datar.

Tak berselang lama, sebuah mobil sedan hitam terparkir di depan mereka. Chanyeol menurunkan kaca jendela dan mengerling manis kepada Nora. "Apa kalian menunggu lama?"

Ugh, begitu mempesona. Nora merasa seperti wanita penjaja diri saat mata Chanyeol memindainya dengan seringai manis berbahaya. Nora siap melepaskan pakaiannya bila Chanyeol meminta.

Maaf, salahkan pemikiran jorok ini ke Chanyeol karena terlahir begitu seksi.

"Masuk," ujar Chanyeol.

Karena tidak ingin membuat Chanyeol seperti supir pribadinya, Nora terpaksa duduk di depan. Sooyoung yang sudah duluan mendarat di bangku belakang menyela di tengah mereka sambil memilih lagu di radio. Chanyeol melirik Nora melewati Sooyoung dan lagi-lagi tersenyum.

Sudah tidak bisa disangkal lagi, keberadaan Nora memang mempengaruhi sesuatu di dalam dirinya.

-----

Sepanjang perjalanan menuju kediaman keluarga Park, Nora tidak berkata apa-apa. Ia menyandarkan punggungnya nyaman sementara mata asik memandang keluar jendela. Perjalanan itu tidak berlangsung lama karena sepuluh menit kemudian mereka sudah tiba di mansion keluarga Park yang seperti istana.

Nora turun dari mobil dengan perasaan agak lega. Setidaknya, ia tidak perlu lama-lama terperangkap bersama Chanyeol.

"Ah, tumben-tumbenan kau ikut turun," Sooyoung menegur Chanyeol dengan raut bingung. Sudah beberapa tahun berlalu setelah Sena pindah, Chanyeol menjadi jarang berada di rumah. Seolah-olah rumahnya adalah tempat keramat.

"Aku ada perlu sesuatu," kata Chanyeol, mata menatap Nora terang-terangan.

"Ya sudah, terserah. Miss. Nora, ayo ke kamarku."

"Mm, baiklah." Nora menuruti kemauan Sooyoung tanpa protes. Daripada berurusan dengan Chanyeol yang membuatnya segan, Nora lebih memilih berurusan dengan Sooyoung yang walau liar, masih bisa ia kendalikan.

"Duduklah di mana saja, aku akan mandi sebelum belajar. Tidak apa, kan?"

Nora mengangguk kecil. "Jangan lama."

HARMONIA (PCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang