44 | Misi Althan

94K 12.6K 1.5K
                                    

[ Happy reading ]







Pergelangan tangan Zea diikat kuat, membuat perempuan itu sulit melawan Nola. Apalagi dengan keadaan hamil besar seperti ini.

"Althan, tolongg!" teriak Zea.

"Teriak yang kenceng, sampai kapan pun Althan gak akan pernah datang untuk lo. Ingat itu!"

Nola mendekati perut Zea, mencengram perut wanita itu cukup kuat. "Anak sialan lo itu harus mati. Seharusnya gue yang ngandung anak Althan, bukan Lo!"

"Lepas, agrhh..."

Zea memberontak brutal, membuat Nola kesulitan mencengkram perut Zea lagi.

"Althan itu terpaksa nikah sama lo!"

"Dia gak cinta sama lo, Zea!"

"Lo itu cuman orang asing yang tiba-tiba masuk kedalam hidup Althan!" ujar Nola lagi.

Zea menggeleng kuat, tak mau mendengarkan ucapan Nola selanjutnya.

"Cepet bawa dia ke mobil!"

Laki-laki yang berada dibelakang Zea mengangguk patuh, menarik pergelangan tangan perempuan itu cukup kuat.

Didalam mobil, Nola masih saja asik menyiksa Zea. Bahkan perempuan gila itu sekarang mencoba menyiksa Elgara juga.

"Lo boleh bawa gue, atau bahkan bunuh gue sekalipun. Tapi gue mohon jangan sakitin Elgara!"

"Kalo bocah ini gak mati, gue kurang puas liatnya. Gimana kalo barengan sama lo aja?"

Zea menggeleng. "Jangan, gue mohon." ucapnya memohon.

Tali yang mengikat pergelangan tangan Zea perlahan membuka, membuat Zea membalas perlakuan Nola.

Zea menjambak rambut Nola cukup kuat. Dan sebelah tangannya lagi ia gunakan untuk mengambil alih Elgara.

Zea gagal lagi, perempuan itu kesulitan mengambil Elgara dari gendongan Nola.

"Lo gak akan bisa ambil dia lagi, Arzea!"

Mobil itu berhenti disebuah rumah kosong, langsung saja laki-laki itu menarik pergelangan tangan Zea kembali, untuk masuk kedalam rumah kosong itu.

Nola keluar dari ruangan yang ditempati Zea. Tak bersilang lama Nola kembali, seraya membawa dua orang laki-laki berbeda lagi.

Zea menyipitkan penglihatanya ketika melihat salah seseorang laki-laki yang ia kenal tengah berjalan di samping Nola.

"Elga?"

Bukannya menolong, Elga malah tertawa melihat itu. Membuat Zea ketakutan melihat laki-laki itu.

"Mulai hari ini lo bakalan jadi milik gue!"

Elga mendekat, mengelus lembut pipi perempuan yang tengah terduduk lemas itu.

Zea menepis kasar tangan Elga, laki-laki itu semakin tertawa melihat keberanian Zea.

Elga memegang ujung dres yang Zea kenakan, laki-laki itu berniat untuk merobeknya.

Namun aksinya gagal. Saat seseorang lebih dulu mendorong bahunya. "Ingat janji kita. Lo gak akan ngapa-ngapain dia sebelum Althan datang!"

"Gue udah gak sabar cicipin tubuhnya, bang." ucap Elga kepada laki-laki yang sedang berdiri disisinya.

Zea kembali mundur saat mengetahui niat jahat Elga, yang akan melecehkannya.

Ketika pertama kali mengenal Elga, rasanya laki-laki itu tidak sebrengsek sekarang.

"Pergi. Elga!" usir Zea.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang