chapter 50

25.2K 2.6K 173
                                    

  Alesha Dimittri salah satu anggota blue stone. Umurnya sama dengan Sean, dan Alesha sudah menyukai Sean sejak 5tahun. Meskipun dia adalah nona muda, tapi dia rela mengejar Sean dan masuk ke anggota militer agar bisa terus berada didekat Sean.

Kedua keluarga mereka saling mengenal. Tetapi Sean selalu acuh tak acuh dan dingin. Apalagi dia tidak bisa didekati oleh semua wanita.

Semua wanita di London bahkan kota-kota lainnya tahu kalau Sean alergi terhadap wanita. Banyak gosip bahwa Sean seorang gay karna tidak ingin berdekatan dengan wanita.

Semua lingkaran orang kaya tahu kalau dia bertunangan dengan Sean. Tapi itu hanya dia dan keluarganya yang menyebarkan desas-desus itu. Dia hanya tersenyum ambigu bila ada yang bertanya apakah dia bertunangan dengan Sean atau tidak.

Hari ini Alesha bertemu setelah satu tahun Sean berada diluar negri. Saat dia melihat senyuman Sean yang sedang berbicara ditelepon entah dengan siapa. Wajah Alesha memerah karna dia baru kali ini melihat wajah tampan Sean ketika tersenyum.

Alesha iri dengan yang saat ini membuat Sean tersenyum. Mengapa dia tidak bisa berdekatan dengan Sean.

"Tuan muda.. lama tidak bertemu" sapa Alesha dengan malu-malu.

Alesha yang melihat Sean melangkah mundur dan menatap dingin dirinya merasa kecewa.

"Ada apa" ucap Sean dingin

"Saya hanya ingin menyapa, karna tuan muda sudah lama tidak berada di blue stone" Alesha tersenyum dengan mata berbinar menatap Sean

"Hmm" Sean

"Apakah tuan muda Travis akan lama disini? Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan anda.. terakhir kali keluarga saya makan dengan kakek dan ibu anda, tuan muda tidak ada" Alesha

Sean tidak menghiraukan sama sekali sapaan dari Alesha. Karna Sean merasa itu tidak penting. Kecuali gadisnya, sayang sekali gadisnya pendiam dan pemalu jadi dia tidak seperti kebanyakan wanita yang sangat cerewet dan bikin sakit telinga saat berbicara.

Ketika Sean akan berjalan keruangannya, alesha tanpa sadar memegang tangan Sean. Reflek langsung Sean banting dan dia menatap tajam Alesha yang sedang berbaring akibat dilempar Sean.

"Apakah kamu mencari kematian" Sean

"Maaf tuan muda saya tidak sengaja.. saya hanya ingin mengajak anda makan siang. Karna sudah lama kita tidak bertemu" ucap Alesha sedih

Untung saja dia di latih ketahanan tubuh. Meski begitu hatinya sakit karna Sean langsung melempar dirinya hanya karna memegang lengannya.

"Tidak perlu, saya masih banyak kerjaan" ucap Sean lalu dia langsung pergi tanpa melihat kebelakang.

Alesha sedih menatap punggung Sean. Sudah lima tahun dia mengejar Sean bahkan dia menjadi anggota blue stone, tapi tidak ada kemajuan.

"Alesha.. yang sabar ya, pasti nanti tuan muda akan melihat kamu.. karna tidak ada satupun wanita yang pantas selain kamu" ucap temannya yang juga salah satu anggota blue stone

Alesha hanya memberikan senyuman dan langsung berjalan pergi dengan wajah sedih.

Dia harus menaklukan Sean bagaimanapun caranya. Karna hanya dia yang pantas. Keluarga mereka sudah saling mengenal dan ibu Sean menyukainya.

Sean memasuki ruangannya dan duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut.

"Eit.. what's wrong bro?" Zidane

"Tidak ada" ucap Sean sambil memijit pangkal hidungnya.

"Wait.. wait.. badan Lo ruam lagi? Abis ketemu pengagum Lo" Zidane

charlotte the mysterious girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang