45 | Keberhasilan, dan akhir

145K 13.5K 5K
                                    

[ Happy reading ]





⚠Bacanya pelan-pelan aja!

Setelah bangun tidur tadi, Althan menemukan surat kembali didepan pintu kamarnya.

Althan merobek-robek kertas yang sudah ia baca tadi. Laki-laki itu mengetatkan rahangnya menahan emosi.

"Ikut gue!" ujar Althan kepada kedua sahabatnya itu.

Mereka memang sedang berada dirumah Althan, untuk menyusun sebuah rencana pembalasan.

Belum sempat rencana itu selesai, Althan sudah mendapatkan teror dengan adanya surat itu.

Zyan dan Dion tak berani mengeluarkan pertanyaan apapun kepada Althan. Mereka langsung mengikuti langkah Althan dari belakang.

Althan bergegas pergi ke alamat yang sudah tertera dikertas yang sudah ia robek tadi, laki-laki itu langsung melajukan motornya dengan sangat kencang diikuti oleh Zyan dan juga Dion.

Althan memberhentikan motornya didepan rumah besar yang terlihat seperti tidak berpenghuni. Cowok itu langsung mendobrak pintu utamanya.

Dalam sekali dorongan pintu itu berhasil terbuka. "Kita berpencar!" perintah Althan kepada Zyan dan juga Dion.

"Cari dalang dibalik penculikan ini. Bawa mereka hidup-hidup kehadapan gue!

Dion dan Zyan mengangguk mengerti tanpa berbicara sedikit pun keduanya langsung berpencar.

Althan mendobrak satu persatu pintu yang berada didalam rumah tersebut. "KELUAR LO SEMUA!" laki-laki itu berteriak seperti orang kesetanan.

Terdengar suara seseorang yang sedang tertawa dari salah satu ruangan yang masih tertutup rapat. Tanpa ada rasa takut Althan langsung mendobrak pintu itu.

Mata Zea membulat sempurna, ketika melihat seseorang yang baru saja datang. "Althan!"

Cowok itu bertepuk tangan, melihat pelaku penculikan istri dan anaknya. "Gue akui rencana kalian kali ini, cukup mulus." ucap Althan pada Nola, Alex, dan juga Elga.

Althan mendekat kearah Nola mengusap lembut rambut wanita itu, lama-kelamaan usapannya berubah menjadi sebuah jambakan yang cukup kuat.

"Masih mau main-main, hm?"

"Kenapa gak nidurin aku aja, kenapa malah nidurin dia. Aku kurang apalagi sih Althan?"

"Jaga mulut lo, Zea bukan perempuan murahan kaya lo. Dia istri gue!" Althan mencengram kuat kedua pipi Nola.

"Shh sakit, Althan!"

Althan tersenyum smirk, laki-laki itu tak segan-segan untuk membunuh Nola saat ini juga.

Althan menyeret tangan Nola untuk mendekat ke lemari yang tersedia diruangan itu.

Meremas kuat rambut Nola tanpa ada rasa kasihan. Dan membenturkan kepala wanita itu ke ujung lemari.

Tanpa ampun Althan mengulang kegiatan itu berkali-kali, membuat Nola berakhir tak sadarkan diri.

Kini laki-laki itu terlihat seperti iblis. Pandanganya beralih menatap Zea dan Elgara yang sedang disekap Alex dan Elga.

"Lepasin mereka!" teriak Althan marah.

Bugh!

Bugh!

Althan meninju wajah Alex dan Elga secara bergantian. Laki-laki itu langsung mencoba merebut bocah yang sedang tertidur digendongan Elga.

Namun usahanya gagal saat Alex tiba-tiba saja mengangkat kerah baju Althan. "Mau ambil tuh bocah dari Elga. Emang lo bisa?" tanya Alex meremehkan.

ALTHAN: Best Papa ! [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang