15

33 23 0
                                    

Hai Hai

Gimana kabarnya?

Jangan lupa vote sama komen ya guys

Happy reading

“Jova,” Jova yang sedang memejamkan mata itu membuka matanya dan melihat seseorang yang sudah masuk kedalam ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jova,” Jova yang sedang memejamkan mata itu membuka matanya dan melihat seseorang yang sudah masuk kedalam ruangannya.

“Kakek,” gumam Jova melihat sang kakek disana.

Abraham melangkah kearah cucunya itu yang sedang berbaring lemah di atas brankar rumah sakit. Bisa ia lihat wajah gadis itu masih terlihat pucat.

“Gimana keadaan kamu? Ada yang sakit gak? Masih pusing gak? Mau makan gak? Biar kakek beliin sekarang, atau ma-”

“Kek, satu satu nanyanya Jova pusing tau,” potong Jova karna di beri pertanyaan sebanyak itu.

“Kamu kalo sakit bilang ke kakek, kalo kamu bilang gak bakal kaya gini sayang. Kakek khawatir,” Abraham mengusap puncak kepala Jova.

Jova tersenyum, seraya mengembil satu tangan sang kakek lalu mengenggamnya. “Jova baik-baik ajah kek, kakek gak perlu khawatir oke.”

“Janji dulu, kalo sakit bilang sama kakek,” pinta Abraham pada cucunya itu.

Jova tersenyum dan menganggukan kepalanya. “iya kakek, Jova pasti bilang.” tapi tidak dengan penyakit ini.
Abraham duduk di kursi yang sudah tersedia di sisi brankar. “kakek ketemu sama pacar kamu,” ucap sang kakek. Jova yang sedang termenung langsung mengalihkan pandanganya kearah sang kakek.

“Gimana pacar jova kek?” tanya Jova penasaran.

“Seperti yang kakek inginkan.” jawab Abraham. Gadis itu tersenyum senang dengan jawaban sang kakek.

“Kakek sendiri kesini?” tanya Jova, barang kali sang kaka ingin ikut kakeknya untuk menjenguk dirinya.

Abraham hanya diam seraya menatap cucunya itu. Dan benar tidak baik jika ia terlalu berharap dengan apa yang ia harapkan. Kakeknya tidak menjawab itu tandanya tidak ada yang ikut dengannya.

Jova tersenyum dengan mengengam tangan keriput sang kakek. “kamu beneran gak sakit apa apa kan Jova?” tanya Abraham mengalihkan pembicaraannya.

“Iya kek, emang kakek belum ketemu Dokter Deon?”

“Belum, tadi kakek keruangannya dia gak ada. Mungkin lagi mengurus pasien yang lain.” jawab Abraham. Jova menghembuskan nafas lega bersyukur sekali jika sang kakek tidak menemui Dokter Deon.

“Kakek coba ruanganya lagi deh, kamu disini sama Devan ya.” ucap sang kakek membuat Jova panik.

“Kan tadi kata kakek, Dokter Deon lagi gak di ruangannya,”

STORY OF JOVANCA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang