24 ♔︎ Semesta... Aku hanya ingin bahagia

38 9 6
                                    

•••

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

•••

Kedua remaja itu sibuk memotret dirinya masing-masing menggunakan ponsel baru Pangeran. Ponsel itu di beli oleh ibunya dengan jerih payah sendiri, tepat di malam ibunya kecelakaan.

Mereka terlihat sangat bahagia memencet-mencet benda gepeng itu. Mereka mencoba bermain game dan menonton video. Sampai pada akhirnya mereka lelah dan memilih memakan buah-buahan yang di bawa Pangeran untuk Ailiee.

"Ail," panggilan itu keluar dari mulut Pangeran yang duduk di samping Ailiee. Gadis itu menoleh sambil menaikkan alisnya.

"Iya?" balas Ailiee membuat Pangeran menggaruk tengkuknya.

"Makasih ya?" ucapan yang justru terdengar pertanyaan itu membuat Ailiee kebingungan.

Dengan alis yang hampir menyatu, Ailiee bertanya. "Untuk?"

"Makasih udah bertahan hidup, gue jadi gak ngerasa sendirian." Pangeran menghembuskan nafasnya sebelum melanjutkan kalimatnya. "Gue jadi tau kalau lo juga sama. Sakit, sedih, dan kecewa."

Dan kata-kata terakhir yang membuat Ailiee menitikkan air matanya. "Makasih, Ailiee."

Siang itu, mereka sama-sama berpelukan. Seolah-olah menyalurkan kekuatan satu sama lain. Semesta tahu, dua insan itu sama-sama rapuh dan saling membutuhkan kekuatan untuk bertahan hidup. Inilah mereka, Ail dan Pangeran.

"Jangan pernah pergi dari kehidupan gue ya? Gue nyaman sama lo, bahkan... gue cinta sama lo."

👑🤴🏻👑

"Ibu tau gak wanita tercantik itu siapa?" Pangeran mengambilkan gelas berisi air putih untuk Yuliza. Menyerahkannya dengan penuh hati-hati.

Setelah meminum air itu, Yuliza terkekeh ringan. "Siapa?" Ia sengaja bertanya agar anaknya itu bisa melancarkan aksinya, walaupun kemungkinan tebakannya benar.

"Cantik versi aku itu ada dua, satunya ya udah jelas Ibu ku tercinta!" serunya dengan senyum lebar.

Yuliza ikut tersenyum melihat tingkah anaknya itu. "Lalu yang kedua?"

Terlihat pipi cowok itu merona karena malu. "Ail bu." cicitnya sangat pelan.

Meski pelan tetapi Yuliza masih mampu mendengarnya. Sontak ia tertawa sembari mengusap rambut Pangeran. "Bahagia terus ya anak Ibu."

"Sama Ail, ajak dia bahagia juga."

Mendengarnya membuat Pangeran membulatkan matanya, "Maksud Ibu?"

Masih dengan senyuman di bibir pucat wanita itu, Yuliza menjawab. "Ibu setuju kamu sama Ailiee, gadis cantik dengan seribu topengnya. Ibu salut sama dia, dan juga sama kamu. Kalian bisa lewatin banyaknya rintangan hidup di usia muda, Ibu bangga banget sama kalian."

RAPUHWo Geschichten leben. Entdecke jetzt