Part 48 (2015)

550 66 47
                                        

Tahun 2015

"Bas kamu dulu sekolah dimana?"

"Oh ya nanti habis OSPEK kita lunch bareng yuk!"

"Moga kita satu kelas ya nanti pas kuliah udah mulai ..."


Baskara mendesah pelan ketika mendengar celotehan Amel yang kini duduk disebelahnya saat materikulasi berlangsung.

Di hari terakhir OSPEK susunan barisan kelompok satu tiba-tiba mengalami perubahan. Kini Baskara duduk bersebelahan dengan Amel, gadis yang satu jurusan dengan dirinya.

Gadis itu sangat ramah, mungkin kelewat ramah. Disepanjang materikulasi berlangsung, Amel tak berhenti mengajaknya mengobrol.

Demi menjaga kesopanan, Baskara berusaha menanggapi gadis itu. Namun lama-lama Ia kewalahan sendiri. Karena dirinya bukan tipikal pribadi yang cepat membuka diri untuk orang yang baru dikenalnya.

Baskara merasa sedikit pusing selama Amel bercerita non stop mengenai mata kuliah yang akan mereka tempuh nantinya. Bahkan, suara nyaring gadis itu membuatnya sedikit tak nyaman.

Padahal sebenarnya Ia ingin fokus mencatat materi yang sedang dipaparkan saat ini. Tapi Amel seolah tak menyadari hal tersebut dan berusaha untuk terus mengajaknya ngobrol.

Baru Ia sadari, bahwa gadis yang tidak peka dan tidak pernah menyadari keberadaannya seperti Naya ternyata lebih cocok dengan dirinya. Ketika Naya ada disebelahnya, gadis itu sama sekali tak pernah mengajaknya untuk ngobrol. Namun hal itu malah membuatnya nyaman.

Ngomong-ngomong tentang gadis itu.

Kali ini Naya duduk agak jauh dari darinya. Gadis yang sukses membuat bahunya kaku sampai sekarang itu, tengah duduk tepat disebelah Fikri, pemuda yang satu jurusan dengannya.

Dilihatnya kedua orang itu sedang mengobrol dengan seru. Tak satupun dari mereka berdua berusaha menyimak dengan serius materi yang dipaparkan di atas panggung.

Tsk

Entah bagaimana itu terjadi. Tapi Baskara merasa kesal melihat interaksi tersebut.

Kenapa gadis itu malah tiba-tiba berubah ramah ketika ada Fikri disebelahnya?

Kenapa dirinya malah tak pernah digubris?

Sudah tidak peka! memiliki standar ganda pula!

Benar-benar gadis yang sangat menyebalkan...

Baskara mengerutu kesal dalam hati tanpa melepas tatapannya dari sosok Naya dan Fikri yang sekarang sedang menertawakan sesuatu dengan sangat bahagia.

Semakin ditatapnya wajah bahagia Naya saat tertawa karena lelucon Fikri, semakin bertambah buruk suasana hatinya.

Karena hal tersebut, di sepanjang materikulasi berlangsung Baskara tidak bicara sama sekali dan larut dalam rasa kesal yang dirasakannya, bahkan tak ditanggapinya lagi celotehan Amel, sehingga membuat gadis itu langsung cemberut karena kesal tak dihiraukan lagi oleh Baskara.



***


Setelah materikulasi selesai, mereka lalu diberi arahan untuk melakukan kerja bakti di area Fakultas Teknik. Baskara sangat kesal kepada siapapun yang mempunyai ide untuk melakukan kegiatan ini.

Buat apa mereka mahasiswa baru ini, harus bersih-bersih di kampus ?

Walau kesal, Ia tetap mengikuti kerja bakti bersama rekan satu kelompoknya. Kebetulan Baskara mendapat tugas untuk mengecat ulang seluruh bangku taman.

Ia mulai mengerjakan hal tersebut di pagi hari hingga menjelang siang pekerjaan tersebut tak kunjung selesai.


"BERANINYA NYOLOT SAMA SENIOR !!!"

Unmoveable [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя